Saturday, 26 April 2025
logo

Berita

Berita Utama

Ciptakan Ekosistem Kewirausahaan, BP3MI Bali Selenggarakan Pemberdayaan Kewirausahaan Pekerja Migran Indonesia Purna dan Keluarganya di Jembrana, Bali

-

00.08 24 August 2024 610

Ciptakan Ekosistem Kewirausahaan, BP3MI Bali Selenggarakan Pemberdayaan Kewirausahaan Pekerja Migran Indonesia Purna dan Keluarganya di Jembrana, Bali

Jembrana, BP2MI (24/8) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali laksanakan rangkaian kegiatan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia Purna dan Keluarganya di Desa Baluk, Kec. Jembrana, Kab. Jembrana, Bali, Rabu (21/8/2024).

Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Jembrana, I Ketut Antara, membuka kegiatan pemberdayaan ini dengan menyatakan bahwa, bentuk pemberdayaan ini adalah pelatihan wirausaha dengan cara produksi makanan, bagaimana cara promosi, bagaimana cara menentukan harga jual berdasar harga barang baku, serta pelatihan lainnya.

Dihadiri oleh 20 peserta pelatihan, Perkumpulan Wirausahawan Pekerja Migran Indonesia (Perwira PMI) Nasional, Ida Bagus Mahendra, serta Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kab. Jembrana, Drs. Komang Agus Adinata, Ketut menjelaskan tujuan dari pemberdayaan ini salah satunya adalah menciptakan ekosistem kewirausahaan pekerja migran Indonesia purna.

“Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari sampai dengan Minggu 24 Agustus 2024 ini, juga bertujuan membentuk pola pikir wirausaha kepada pekerja migran Indonesia yang telah kembali ke Indonesia,” ujar Ketut Antara.

Pada hari pertama pelatihan, Ketut menjelaskan materi yang diberikan adalah tentang motivasi dan berbagi pengalaman wirausaha. Kemudian pada hari kedua, diberikan pelatihan tentang pembuatan donat labu. Pada hari ketiga dilaksanakan praktek pembuatan kulit pia, pia ubi dan nanas. Kemudian pada hari terakhir, diberikan materi seputar teori dan praktek pembuatan klapertart, serta menghias sajian makanan.

“Tidak hanya praktek pembuatan produk saja, namun materi terkait edukasi keuangan, pelindungan pekerja migran Indonesia, perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP), serta ilmu penting lainnya juga diberikan kepada peserta pelatihan,” pungkasnya.

Ketua Tim Pelindungan BP3MI Bali, Kadek Agus Arnawa, punya harapan besar kepada purna pekerja migran Indonesia agar dapat mandiri dan berwirausaha.

“Semangatnya adalah, para pekerja migran Indonesia purna dapat membuka lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja di dalam negeri,” tutup Kadek. (Humas/BP3MI Bali)