Saturday, 27 April 2024

Berita

Berita Utama

Edukasi Masyarakat Aman dan Prosedural, BP2MI Media Visit ke Kumparan.com

-

00.10 17 October 2022 931

Edukasi Masyarakat Aman dan Prosedural, BP2MI Media Visit ke Kumparan.com

Jakarta, BP2MI (17/10) – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan media visit ke kantor berita digital Kumparan.com di Jakarta, Senin (17/10/2022).

Deputi Bidang Penempatan Dan Pelindungan Kawasan Eropa Dan Timur Tengah BP2MI, Irjen Pol. Achmad Kartiko, memperkenalkan BP2MI secara kelembagaan, serta seluruh jajaran yang mendampinginya kepada Kumparan.

Kartiko menyatakan, silaturahmi ini adalah tindak lanjut kunjungan Kumparan ke BP2MI pada Selasa (4/10/2022) lalu.

“Perspektif yang terbentuk oleh publik adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mempunyai stigma negatif. Pada media, selalu diberitakan hal-hal negatif seperti deportasi, eksploitasi, kasus, dan sebagainya, padahal dari istilahnya saja sudah berubah menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI),” ujarnya.

Kartiko memaparkan, sejak Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, menjadi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, istilah TKI berubah menjadi PMI. Hal ini bertujuan untuk merubah stigma bahwa, PMI yang bekerja di luar negeri adalah pekerjaan yang patut dibanggakan

“PMI yang sukses justru lebih banyak dari yang terkena kasus. Tapi media jarang memberitakan kisah sukses mereka. PMI ini penyumbang devisa sebesar 159.6 triliyun rupiah! Mereka juga penggerak roda ekonomi di daerah asalnya ketika pulang. Maka dari itu, BP2MI membutuhkan media sebagai salah satu upaya mengedukasi Calon PMI (CPMI), PMI, maupun masyarakat luas,” lanjutnya.

Sebelum mengedukasi masyarakat luas, Kartiko mengaku, pertama, publik harus mengenal siapa itu BP2MI, apa saja wewenang tanggung jawabnya, bagaimana sejarahnya, dan siapa yang memimpin lembaga ini.

“Bagaimana kita mau mengedukasi masyarakat, dalam penyebutan lembaga BP2MI saja masih ada yang salah. Misalnya BP2TKI, BP2PMI, BPMI, dan sebagainya,” pungkasnya.

Senior Client Partner Manager Kumparan, Rengga, menyambut baik kunjungan tersebut dan lanjut memaparkan tentang latar belakang media sebagai edukasi masyarakat, serta kecenderungan pembaca berita pada zaman digital ini. 

“Saya benar-benar kagum sewaktu saya berkunjung ke Command Center BP2MI, yang berisi anak muda pula yang mengoperasikannya. Sesuai dengan data yang kita punya, bahwa pengguna media terbesar di zaman digital ini berusia 18-34 tahun, dengan metode penggunaan terbesar komputer dan smartphone,” jelas Rengga.

Vice President of Content Synchronization Kumparan, Habibi, turut menjelaskan beberapa keistimewaan Kumparan dalam mengelola media adalah, kenetralan, filter kualitas, serta faktor keamanan berita sebelum naik tayang.

“Tidak masuk akal jika Kumparan berpihak pada satu sisi saja. Kumparan menganut pendekatan jumlah berita yang imbang dalam menilik 2 sisi yang bertentangan, sehingga traffic pembaca yang masuk dapat berlipat ganda. Investor kita juga aman dari afiliasi politik,” papar Habibi.

Kepala Biro Hukum dan Humas BP2MI, Hadi Wahyuningrum, turut memberikan persepektifnya dalam pemberitaan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) yang tersebar di 23 daerah di seluruh Indonesia. 

Menurutnya, selain di pusat, kerja nyata juga dirasakan masyarakat di daerah, tetapi karena berbagai faktor, menyebabkan publikasi positif media kepada masyarakat kurang menyebar. 

“Semoga ke depan, akan terwujud kerjasama sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini. BP2MI siap terbuka, siap menerima kritik dan saran demi penguatan terhadap negara,” pungkasnya. (Humas/MH/DH/BJG)