Thursday, 7 August 2025
logo

Berita

Berita Utama

Hadapi Hoaks Hingga Mispersepsi Publik, KemenP2MI-PCO Perkuat Sinergi Komunikasi Publik

Hadapi Hoaks Hingga Mispersepsi Publik, KemenP2MI-PCO Perkuat Sinergi Komunikasi Publik

00.08 4 August 2025 237

Pertemuan Stafsus Bidang Manajemen Media dan Komunikasi Strategis Moksa Hutasoit beserta jajaran KemenP2MI dengan Jubir PCO Adita Irawati

JAKARTA - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menerima kunjungan dari Presidential Communication Office (PCO) di kantor KemenP2MI, Jakarta, Selasa (30/7/2025). Pertemuan ini bertujuan memperkuat sinergi antarinstansi pemerintah dalam membangun komunikasi publik yang responsif dan solid, khususnya terkait isu pekerja migran.

Staf Khusus Menteri P2MI Bidang Manajemen Media dan Komunikasi Strategis Moksa Hutasoit menekankan pentingnya menjaga kecepatan dalam menangani isu yang berkembang, terutama di media sosial yang kerap menyebarkan informasi tidak utuh bahkan menyesatkan.

“Kami menghadapi tantangan besar soal mispersepsi publik. Banyak yang belum tahu bahwa tugas kami bukan menciptakan lapangan kerja, melainkan menempatkan dan melindungi pekerja migran. Komunikasi publik yang baik sangat krusial agar tidak terjadi salah paham,” ujar Moksa.

Ia juga menyoroti pentingnya peran humas kementerian dalam merespons isu-isu viral, termasuk hoaks yang menyeret pernyataan menteri keluar dari konteks.

“Pernah ada framing yang menyebut menteri ‘mengusir warga ke luar negeri’. Padahal konteksnya bukan itu. Untungnya kami langsung klarifikasi dan mengundang media untuk mendengar langsung penjelasan Pak Menteri,” katanya.

Sementara itu, Juru Bicara PCO Adita Irawati menyebutkan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari agenda roadshow lembaganya untuk memperkuat orkestrasi komunikasi lintas kementerian dan lembaga.

“Kami di Kedeputian III berupaya agar semua kementerian dan lembaga menyampaikan narasi yang selaras, terkoordinasi, dan satu suara,” ujar Adita.

Adita juga memaparkan hasil pemantauan pemberitaan dan percakapan publik terkait isu pekerja migran. Dari Juni hingga Juli 2025, PCO mencatat lebih dari 2.700 pemberitaan media dan lebih dari 1.200 percakapan di media sosial yang menyinggung isu-isu seputar pekerja migran.

Beberapa isu yang paling menonjol di antaranya kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO), pekerja migran non-prosedural, hingga hoaks soal larangan masuk ke Jepang bagi pekerja migran.

“Kami tahu dinamika pemberitaan sangat tinggi. Tapi kami juga mengapresiasi respons cepat tim komunikasi KemenP2MI. Harapannya, koordinasi terus ditingkatkan, terutama dalam mitigasi isu yang berpotensi merugikan pemerintah,” tutur Adita.

PCO juga membuka peluang kolaborasi pemanfaatan kanal digital pemerintah, seperti akun resmi Presiden Republik Indonesia, kanal cekfakta.ri, dan platform komunikasi lain yang dikelola langsung oleh PCO. Kanal-kanal ini dinilai efektif untuk meluruskan informasi dan membendung penyebaran hoaks di tengah masyarakat.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen kedua belah pihak untuk memperkuat kerja sama komunikasi publik, demi menjaga kredibilitas pemerintah di tengah derasnya arus informasi digital.

Dalam pertemuan itu turut hadir pula Stafsus Kepala PCO Tjut Anjani, Tenaga Ahli Madya PCO Putri Adhira, Tenaga Ahli Muda PCO Winda Rachmainda Firdaus, Tenaga Ahli Muda PCO Rinaldi Putra dan Tenaga Ahli Terampil Dhias Dipa. 

Selain itu, dari jajaran KemenP2MI hadir pula Kepala Biro Humas KemenP2MI Hengky Pramono, Jubir KemenP2MI Gina Fita, Tenaga Ahli Menteri Arizki dan Said Bajuri.