Friday, 20 September 2024

Berita

Berita Utama

Lepas Perawat ke Jerman, Deputi BP2MI Pesan Pekerja Migran Indonesia untuk Pandai Menabung

-

00.09 12 September 2024 116

Lepas Perawat ke Jerman, Deputi BP2MI Pesan Pekerja Migran Indonesia untuk Pandai Menabung

Tangerang, BP2MI (12/9) - Hingga September 2024, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah melepas sebanyak 193 Pekerja Migran Indonesia sektor perawat program Government to government (G to G) ke Jerman.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Penempatan Dan Pelindungan Kawasan Eropa Dan Timur Tengah  BP2MI, I Ketut Suardana saat melepas tiga Pekerja Migran Indonesia ke Jerman di lounge Bandara Soekarno Hata, Kamis 12/9/2024.

"Selamat kepada para perawat yang sudah bekerja di Jerman, juga kepada adik-adik yang akan kita lepas pada hari ini dan akan berangkat pada nanti malam, saya mewakili Kepala BP2MI mengucapkan selamat bekerja di Jerman," ujarnya

I Ketut menyampaikan, sejak tahun 2011 hingga September 2024  sudah sebanyak 193 Pekerja Migran Indonesia yang ditempatkan ke Jerman. Para perawat yang di tempatkan di Jerman bekerja di berbagai rumah sakit di Frankfurt.

"Jadi cukup banyak di sana. Namun, harapan kita lebih banyak lagi. Saya berharap para calon perawat yang ingin bekerja ke Jerman agar terus giat belajar, terutama kemampuan untuk bahasanya," pungkasnya.

Menurut Ketut, bekerja di Jerman dan terpilih adalah suatu kebanggaan tersendiri. Ia berpesan jaga semangat dan motivasi ini karena inilah langkah awal untuk ke depan lebih baik dan berhasil lagi.

"Pastikan bahwa sudah menerima Orientasi Pra Penempatan (OPP). Karena sebelum keberangkatan itu ada  beberapa materi yang harus dipahami oleh adik-adik semuanya," jelasnya.

Dalam OPP, lanjut Ketut, dijelaskan berbagai materi seperti budaya, adat istiadat negara penempatan, bahaya narkoba hingga radikalisme.

"Tentu semuanya perlu dipelajari dan diantisipasi, adik-adik akan bekerja pada lingkungan yang baru dan  tentu harus waspada. Hati-hati jangan sampai nanti kita menjadi korban. Karena sekarang era globalisasi dan teknologi. Juga media sosial, jika ada ajakan yang kurang baik jangan langsung  terpancing," kata Ketut. 

Bekerja sebagai perawat di Jerman sambung Ketut, mendapatkan gaji yang cukup besar. Para perawat dalam sebulan akan mendapatkan gaji sampai 40 juta rupiah perbulannya. Namun, walaupun gaji besar, Ketut berpesan para Pekerja Migran Indonesia harus belajar dalam literasi keuangan.

"Ini penting jadi kalau hemat uang yang dimiliki dari hasil bekerja di Jerman bisa ditabung untuk masa depan. Di Jerman biaya hidupnya mahal sekali, jadi adik-adik harus hemat." pesan Ketut. *(Humas)