Berita Utama
Melalui e-Smart IKM Go Digital Kita Bangun Kesejahteraan PMI
08.04
1 April 2019
1321

BNP2TKI, Surabaya (29/03) - - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bersama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pada hari Jum'at (29/03/2019) melaksanakan kegiatan Sinergi antar Kementerian / Lembaga melalui e-Smart pacu peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) terapkan Revolusi Industri 4.0 dengan Go Digital bertempat di Dyandra Convention Center, Jl. Basuki Rahmat No. 95, Surabaya - Jawa Timur.
Kementerian Perindustrian terus gencar melakukan Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui pemanfaatan teknologi digital. Upaya ini adalah sebagai bagian dari pelaksanaan langkah-langkah prioritas yang tertuang di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, guna memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri keempat, seperti terlibat di e-commerce yang diimplementasikan dalam e-Smart IKM.
Kegiatan diikuti oleh PMI Purna yang hadir sebanyak 44 orang merupakan binaan LP3TKI antara lain berasal dari Malang, Trenggalek, Blitar, Madiun, Tulungagung dan Lamongan.
Sementara, salah satu peserta Sulis (42th) merupakan mantan PMI Hongkong yang bekerja pada sektor Domestic Worker pada tahun 2000 - 2005 selain itu, Sulis juga mendapatkan hadiah sepeda karena berhasil menjawab pertanyaan dengan tepat, sangat antusias dengan diselenggarakannya e-smart go digital ini, karena mendapatkan pengalaman dan pengetahuan seputar IKM, ungkap Sulis.
Deputi Perlindungan Anjar Prihantoro menyampaikan khusus alasan bersinergi dengan Kemenperin tujuannya karena ingin mensejahterahkan kehidupan PMI terutama bagi keluarga PMI melalui IKM.
BNP2TKI mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) atas inisiasi dan sinergitas dengan melakukan e-Smart IKM Go Digital, ujar Anjar.
Anjar berharap kedepan, Sinergi BNP2TKI dengan Kemenperin melalui Ditjen IKMA dapat memberikan manfaat khususnya kepada Calon PMI, PMI dan PMI Purna / keluarganya serta masyarakat secara umum, untuk itu kerjasama yang baik ini dapat berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang akan mensejahterakan masyarakat.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Gati Wibawaningsih mengatakan, dengan tema “IKM Go Digital” acara e-Smart IKM 2019 yang dilaksanakan di kota Surabaya ini adalah rangkaian ketiga setelah sebelumnya sukses di laksanakan di kota Semarang dan kota Bogor “ini adalah langkah nyata Kementerian Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) untuk mempersiapkan industri kecil dan menengah (IKM) menuju revolusi industri 4.0” jelasnya, saat membuka acara e-Smart IKM “IKM Go Digital” di Surabaya, Jumat, (29/3).
Selain itu, acara ini juga didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur dan Dinas yang membidangi sektor Industri Kabupaten / Kota se-Jawa Timur. “Kolaborasi ini merupakan kekuatan untuk memperkuat daya saing industri Indonesia, kita harus bergerak bersama” tambahnya.
“Hingga tahun 2019, ditargetkan bisa mencapai total 10.000 peserta untuk ikut dalam program ini,” ungkap Gati.
Sampai saat ini, program e-Smart IKM yang dilaksanakan hingga di 34 provinsi, telah melibatkan beberapa pihak, seperti BI, BNI, Google, iDeA serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain itu, menggandeng pemerintah provinsi, kota dan kabupaten, jelas Gati.
Gati Menambahkan, e-Smart IKM 2019 dengan tema “IKM Go Digital” ini menyediakan 4 topik talkshow serta 15 workshop yang bisa diikuti oleh peserta. “Saya gembira melihat antusiasme IKM untuk mengikuti acara ini, bukti bahwa IKM kita juga siap mengadopsi teknologi digital”. tutupnya. **** (Humas / Agrit).
Kementerian Perindustrian terus gencar melakukan Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui pemanfaatan teknologi digital. Upaya ini adalah sebagai bagian dari pelaksanaan langkah-langkah prioritas yang tertuang di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, guna memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri keempat, seperti terlibat di e-commerce yang diimplementasikan dalam e-Smart IKM.
Kegiatan diikuti oleh PMI Purna yang hadir sebanyak 44 orang merupakan binaan LP3TKI antara lain berasal dari Malang, Trenggalek, Blitar, Madiun, Tulungagung dan Lamongan.
Sementara, salah satu peserta Sulis (42th) merupakan mantan PMI Hongkong yang bekerja pada sektor Domestic Worker pada tahun 2000 - 2005 selain itu, Sulis juga mendapatkan hadiah sepeda karena berhasil menjawab pertanyaan dengan tepat, sangat antusias dengan diselenggarakannya e-smart go digital ini, karena mendapatkan pengalaman dan pengetahuan seputar IKM, ungkap Sulis.
Deputi Perlindungan Anjar Prihantoro menyampaikan khusus alasan bersinergi dengan Kemenperin tujuannya karena ingin mensejahterahkan kehidupan PMI terutama bagi keluarga PMI melalui IKM.
BNP2TKI mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) atas inisiasi dan sinergitas dengan melakukan e-Smart IKM Go Digital, ujar Anjar.
Anjar berharap kedepan, Sinergi BNP2TKI dengan Kemenperin melalui Ditjen IKMA dapat memberikan manfaat khususnya kepada Calon PMI, PMI dan PMI Purna / keluarganya serta masyarakat secara umum, untuk itu kerjasama yang baik ini dapat berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang akan mensejahterakan masyarakat.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Gati Wibawaningsih mengatakan, dengan tema “IKM Go Digital” acara e-Smart IKM 2019 yang dilaksanakan di kota Surabaya ini adalah rangkaian ketiga setelah sebelumnya sukses di laksanakan di kota Semarang dan kota Bogor “ini adalah langkah nyata Kementerian Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) untuk mempersiapkan industri kecil dan menengah (IKM) menuju revolusi industri 4.0” jelasnya, saat membuka acara e-Smart IKM “IKM Go Digital” di Surabaya, Jumat, (29/3).
Selain itu, acara ini juga didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur dan Dinas yang membidangi sektor Industri Kabupaten / Kota se-Jawa Timur. “Kolaborasi ini merupakan kekuatan untuk memperkuat daya saing industri Indonesia, kita harus bergerak bersama” tambahnya.
“Hingga tahun 2019, ditargetkan bisa mencapai total 10.000 peserta untuk ikut dalam program ini,” ungkap Gati.
Sampai saat ini, program e-Smart IKM yang dilaksanakan hingga di 34 provinsi, telah melibatkan beberapa pihak, seperti BI, BNI, Google, iDeA serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain itu, menggandeng pemerintah provinsi, kota dan kabupaten, jelas Gati.
Gati Menambahkan, e-Smart IKM 2019 dengan tema “IKM Go Digital” ini menyediakan 4 topik talkshow serta 15 workshop yang bisa diikuti oleh peserta. “Saya gembira melihat antusiasme IKM untuk mengikuti acara ini, bukti bahwa IKM kita juga siap mengadopsi teknologi digital”. tutupnya. **** (Humas / Agrit).