Thursday, 19 September 2024

Berita

Berita Utama

Menjawab Tantangan Korea Selatan, BP2MI Kirim 5 Pekerja Migran Indonesia Sektor Services

-

00.09 1 September 2024 359

Menjawab Tantangan Korea Selatan, BP2MI Kirim 5 Pekerja Migran Indonesia Sektor Services

Jakarta, BP2MI (1/9) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas 117 Pekerja Migran Indonesia program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan pada Minggu (1/9/2024). Di antara 117 Pekerja Migran Indonesia yang akan diberangkatkan, terdapat 5 pekerja migran yang akan dipekerjakan pada sektor baru, yaitu sektor Services yang akan bekerja di perhotelan dan restoran. 

“Pecah telor ini. Ada 5 (lima) orang, untuk pertama kali sektor services yang akan diberangkatkan. Hebat memang Indonesia, diberikan tantangan yang baik oleh Korea. Kemarin juga kita sudah berangkatkan shipbuilding,” ujar Lasro Simbolon, Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika saat berikan sambutan mewakili Kepala BP2MI di Ballroom El Hotel Royal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jakarta. 

Lasro mengatakan, acara pelepasan ini merupakan simbolis penghormatan yang diberikan negara kepada Pekerja Migran Indonesia, tidak hanya kepada yang hadir dalam pelepasan, tapi juga untuk Pekerja Migran Indonesia di seluruh negara penempatan. 

“Acara kecil ini untuk memberikan penghormatan Pemerintah pada Pekerja Migran Indonesia. Anda orang spesial, rakyat pemeberani, pejuang negara, pejuang keluarga. Perjuangan kalian tidak mudah. Kalian mengentaskan pengangguran, memperjuangkan kesejahteraan keluarga dan menyumbang devisa negara,” kata Lasro.

Di samping itu, lanjut Lasro, masih ada juga yang berangkat secara diam-diam, tidak jelas kontrak dan dokumennya, dan cepat atau lambat akan menjadi masalah. Tidak jelas bekerja di mana, perusahaan apa.

“Jaga komitmen, bekerja di korea jadi sumur anda, jaga sumur itu, bekerjalah disiplin. Teguhkan dan kuatkan hati. Jangan mudah baper, ingat impian, kesana bukan jalan-jalan, bekerja untuk memperbaiki hari esok, dan membalas kebaikan orang tua,” imbuh Lasro

Lasro mengimbau kepada para pekerja migran yang akan diberangkatkan, agar tidak mudah terbawa perasaan sata bekerja nanti. Lasro menjelaskan, setiap pekerjaan memiliki tantangan, apalagi bekerja diluar negeri yang tentunya akan banyak penyesuaian. “la di negeri sendiri juga banyak tantangan, apalagi di negeri orang. Harus siap banyak perbedaan, kultur, budaya, juga lingkungan. Selama tidak ada eksploitasi, tidak ada hal negatif, jalani saja.”

Lasro juga berpesan agar tidak menjadi pekerja kaburan jika terjadi hal yang menyimpang. “Bicara dengan kami, dengan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia), jangan kabur. Karena kaburan akan menyulitkan diri sendiri. Di negeri orang status tidak sah. Melanggar hukum keimigrasian. Negara ini tidak bangga jika banyak rakyatnya tidak jelas statusnya dilyar negeri. Dan itu akan menghalangi nasib sodara kita yang ingin mengejar mimpinya diluar negeri secara sungguh-sungguh,” pesan Lasro kepada para Pekerja Migran Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi memberikan pernyataan yang sama dengan Lasro Simbolon.

“Terutama untuk sektor fishing, jangan kaburan. Khawatir jadi masalah untuk seluruh Pekerja Migran Indonesia yang akan ke Korea. Kerja di Korea ga perlu S1 atau S2. SMP saja bisa diterima. Ini adalah peluang baik yang harus dijaga. Kuatkan komitmen dan disiplin,” ucap Rinardi.

Rinardi memberikan saran, para Pekerja Migran Indonesia harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya saat di Korea Selatan nanti. “Di sana 4 tahun kontrak pertama jangan hanya bekerja dari Senin sampai Jumat. Sabtu dan Minggu ada waktu luang, saran saya, ambil S1 di sana. Ikut universitas terbuka, agar nanti kalian selesai kontrak, selesai juga pendidikan S1. Bahasa fasih. Budaya paham. Sampai sini, perusahaan korea di Indonesia akan tertarik."

Rinardi juga mengatakan akan mengundang Pekerja Migran Indonesia Purna Korea Selatan untuk hadir dalam acara pelepasan. “Next saya akan undang ex-Pekerja Migran Indonesia yang sudah jadi top manager di perusahaan Korea di Indonesia.” * (Humas/TDW/Erik)