Wednesday, 15 January 2025
logo

Berita

Berita Utama

Menteri P2MI Sampaikan Program Presiden Prabowo Untuk Calon Pekerja Migran Indonesia

-

00.01 6 January 2025 432

Menteri P2MI Sampaikan Program Presiden Prabowo Untuk Calon Pekerja Migran Indonesia

Jakarta, KemenP2MI (6/1) – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding sampaikan kepedulian Presiden Prabowo terhadap Pekerja Migran Indonesia dengan perwujudan sejumlah program di tahun 2025. Hal itu disampaikannya dalam bincang-bincang dengan media di kantor KemenP2MI Jakarta, Senin (6/1/2025).

Dari data yang dimiliki KemenP2MI selama ini, Karding menyimpulkan 95% penyebab dari eksploitasi adalah penempatan nonprosedural. Lalu sebagian besar pekerja migran Indonesia yang berangkat nonprosedural tidak memiliki keahlian dan penguasaan bahasa asing.

“Sektor pekerjaan yang tidak mempedulikan keahlian khusus, rentan dengan eksploitasi. Maka dari itu, pada rapat terbatas dipimpin oleh Presiden Prabowo dengan 6 Kementerian di bawah Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat memutuskan sejumlah program untuk peningkatan ekonomi nasional,” ungkapnya.

Di luar dugaan Karding, Presiden Prabowo juga memutuskan program revolusioner untuk calon pekerja migran Indonesia. Yakni menyediakan dana puluhan triliyun untuk biaya penempatan, pembangunan balai vokasi keahlian, serta akan bekerja sama dengan sekolah kejuruan.

“Penyediaan dana juga tidak dibagikan secara sembarangan, tapi dalam bentuk kredit usaha rakyat yang dikelola Badan Layanan Umum (BLU). Tidak seperti pinjaman lainnya yang mencapai 20-30%, bunga khusus pekerja migran Indonesia tidak boleh lebih dari 6%,”

Dua hal, kata Karding yang menjadi tujuan Presiden Prabowo, yakni pelindungan dan penambahan devisa. Program berikutnya yang menjadi fokus Presiden adalah pendidikan.

“Penguasaan bahasa asing harus segera dimulai dari sekolah dasar. Di era keterbukaan informasi ini, masyarakat usia produktif minimal harus menguasai 1 bahasa asing,” ucapnya.

Karding akan berdiskusi dengan lembaga pemerintah bidang pendidikan seperti Kemendibudristek atau Kemenristekdikti untuk mendorong pembelajaran bahasa asing sedini mungkin. 

“Kalau bisa pada tingkat sekolah dasar. Karena penguasaan bahasa asing adalah langkah pertama penguasaan keahlian selanjutnya,” ujarnya.

Karding melanjutkan, jika pada tahun 2024, 297 ribu lebih pekerja migran Indonesia menciptakan devisa sejumlah 270 triliyun. Melalui program Presiden Prabowo, penempatan di tahun 2025 akan diproyeksikan sekitar 425 ribu lebih. Artinya, devisa akan meningkat sejumlah 300 triliyun lebih.

“Kalau 425 ribu lebih pekerja resmi dengan keahlian ditempatkan ke luar negeri, artinya mengurangi jumlah pengangguran nasional, akibatnya menambah remitansi, peredaran uang dalam negeri dan meningkatkan ekonomi nasional,” pungkasnya.