Berita Utama
OJK dan BNP2TKI Gelar Training Edukasi Keuangan bagi Community Organizer Komunitas Keluarga Buruh Migran
17.04
12 April 2019
2184
.jpeg)
Bogor, BNP2TKI, Jumat (12/4/2019)_Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Direktorat Pemberdayaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengadakan kegiatan Training of Trainers dalam Rangka Edukasi Kuangan bagi Community Organizer Komunitas Keluarga Buruh Migran (KKBM) di Hotel Neo Green, Savana Sentul City, Bogor, Rabu-Kamis (10-11/4).
Dalam penyampaiannya, Direktur Pemberdayaan, A. Gatot Hermawan, mengungkapkan bahwa Community Organizer (CO) KKBM merupakan bagian dari komunitas yang mengorganisir anggota lainnya.
“Mereka berperan untuk menumbuhkan kesadaran para sasaran agar mau bergerak melakukan usaha bersama menyelesaikan permasalahan, terkait penempatan dan perlindungan PMI yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya,” ungkap Gatot.
Gatot menganggap akan tepat sekali bila edukasi mengenai pengelolaan keuangan, produk, dan jasa keuangan disampaikan kepada para CO, agar mereka mampu menyampaikan kembali kepada komunitasnya.
“Tugas KKBM yang dilaksanakan oleh para CO sangat membantu BP3TKI dan BNP2TKI dalam pelayanan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI), karena para CO bersentuhan langsung dengan PMI dan keluarganya, sehingga dapat langsung berkomunikasi dengan keluarganya apabila ada informasi, permasalahan, atau kasus PMI,” tambah Gatot.
Hadir pula dalam kegiatan ini narasumber dari Direktorat Bidang Kepesertaan Program Khusus, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dalam paparannya disampaikan mengenai pelindungan Pekerja Migran Indonesia melalui Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Program ini berlaku pada masa sebelum bekerja, selama bekerja, dan setelah bekerja. Bentuk jaminan sosial tersebut mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua.
Melalui kegiatan ini, Gatot juga menyampaikan harapannya kepada para peserta.
“Saya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menyerap manfaat dan informasi yang disampaikan,” tambah Gatot.
Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Direktur Edukasi Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, Kasubdit Kerjasama Antar Lembaga BNP2TKI, serta 56 orang peserta dari CO KKBM, pendamping dari 6 wilayah KKBM, PMI purna berwirausaha, dan pendamping dari wilayah BP3TKI Jakarta. *** (Humas/May)
Dalam penyampaiannya, Direktur Pemberdayaan, A. Gatot Hermawan, mengungkapkan bahwa Community Organizer (CO) KKBM merupakan bagian dari komunitas yang mengorganisir anggota lainnya.
“Mereka berperan untuk menumbuhkan kesadaran para sasaran agar mau bergerak melakukan usaha bersama menyelesaikan permasalahan, terkait penempatan dan perlindungan PMI yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya,” ungkap Gatot.
Gatot menganggap akan tepat sekali bila edukasi mengenai pengelolaan keuangan, produk, dan jasa keuangan disampaikan kepada para CO, agar mereka mampu menyampaikan kembali kepada komunitasnya.
“Tugas KKBM yang dilaksanakan oleh para CO sangat membantu BP3TKI dan BNP2TKI dalam pelayanan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI), karena para CO bersentuhan langsung dengan PMI dan keluarganya, sehingga dapat langsung berkomunikasi dengan keluarganya apabila ada informasi, permasalahan, atau kasus PMI,” tambah Gatot.
Hadir pula dalam kegiatan ini narasumber dari Direktorat Bidang Kepesertaan Program Khusus, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dalam paparannya disampaikan mengenai pelindungan Pekerja Migran Indonesia melalui Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Program ini berlaku pada masa sebelum bekerja, selama bekerja, dan setelah bekerja. Bentuk jaminan sosial tersebut mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua.
Melalui kegiatan ini, Gatot juga menyampaikan harapannya kepada para peserta.
“Saya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menyerap manfaat dan informasi yang disampaikan,” tambah Gatot.
Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Direktur Edukasi Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, Kasubdit Kerjasama Antar Lembaga BNP2TKI, serta 56 orang peserta dari CO KKBM, pendamping dari 6 wilayah KKBM, PMI purna berwirausaha, dan pendamping dari wilayah BP3TKI Jakarta. *** (Humas/May)
