Jakarta, BP2MI (19/07) – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaksanakan kegiatan Serah Terima Jabatan Administrator dan Pengawas di Lingkungan BP2MI pada Selasa, (19/07) yang bertempat di Aula KH. Abdurrahman Wahid kantor BP2MI Pusat, Jakarta Selatan.

Ada hal berbeda pada sertijab kali ini. Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam sambutannya membacakan ulang nama para pejabat yang dilantik beserta gelar yang dimiliki oleh para pejabat yang dilantik tersebut.

“Saya sengaja bacakan semua. Gelar akademis yang saudara-saudara miliki membanggakan pastinya. Saudara-saudara pasti memiliki nilai dan pengetahuan di atas rata-rata. Tapi, bagaimana kita mengimplementasikan ilmu pengetahuan tersebut dalam pekerjaan. Jangan sampai terlibat suatu kasus yang memalukan. Ketika para pejabat yang memiliki gelar ini terlibat suatu kasus, orang akan mempertanyakan gelar akademis yang menempel,” kata Benny.

Tak hanya itu, Benny menjelaskan soal tantangan. Bagi siapapun pejabat yang memiliki gelar akademis, ditantang untuk membuktikan, apakah gelar tersebut berbanding lurus dengan pengetahuan yang dia miliki yang kemudian dimanifestasikan menjadi prestasi dan kinerja. Benny juga mengingatkan para pejabat untuk mengemban kewajiban di tempat masing-masing dan lakukan sesuatau dengan benar, bekerja dengan baik. 

Benny menuturkan, pertimbangan dalam rotasi ini sederhana. Rotasi promosi akan melihat instrument-instrumen kompetensi seseorang. Juga melihat, apakah dia (Pejabat) sudah terlalu lama di posisi saat ini. 

“Jika organisasi ingin sehat, tidak mungkin satu orang terlalu lama dalam satu posisi. Harus ada rotasi. Apakah selama ini kinerjanya disiplin, apakah ada pelanggaran yang dikategorikan sedang atau berat. Tentu itu menjadi pertimbangan," ujar Benny.

Lanjut Benny menambahkan, dalam setiap rotasi, tidak ada unsur kedekatan emosional antara dirinya dan pejabat yang akan ditgaskan atau ditempatkan. Ia menegaskan rotasi di BP2MI murni dari instrument-instrumen penilaian secara objektif.

Untuk diketahui. Pada serah terima jabatan ini, terdapat empat Balai Pelayanan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) yang memiliki pimpinan baru. Diantaranya BP3MI Kepulauan Riau, BP3MI Kalimantan Barat, BP3MI Pekanbaru, dan BP3MI Jawa Timur, dan pergantian beberapa pejabat administrator.

Khususnya kepada para Kepala BP3MI, Benny berpesan agar tidak takut dalam melakukan pekerjaan. Menurutnya, selama BP2MI berada di pihak yang benar terutama dalam menindak para sindikat, jangan pernah takut untuk melawan.

“Ada orang kuat yang membekingi, ada siapapun di belakang mereka (sindikat), kita harus berani. Masa kita hanya diam, pasrah dan tidak melaukan apapun. Selama kita on the track, jangan takut, kita ini mewakili institusi negara. Jangan sampai banyak pihak menilai BP2MI dinilai buruk kinerjanya," papar Benny tegas.

Terakhir, Benny meminta para kepala BP3MI untuk berkoordinasi dan menjalin hubungan baik dengan pemerintah daerah dan para stakeholder. 

“Silahkan terus koordinasi dan dorong MoU dengan pemerintah daerah. Kerjasama dengan daerah kita butuhkan. Tidak bisa pusat sendiri untuk wujudkan 9 porgram prioritas. Bekerjalah dengan baik, tunjukan loyalitas, jaga integritas, dan harus kerja keras. Saudara adalah wajah dari pusat,” tutup Benny. ***(HUMAS/TDW/AH)