Sunday, 28 April 2024

Berita

Berita Utama

Inovasi di Tahun Penempatan, BP2MI Gelar FGD Susun Digitalisasi Buku Saku PMI

-

00.07 20 July 2022 1635

Inovasi di Tahun Penempatan, BP2MI Gelar FGD Susun Digitalisasi Buku Saku PMI

Jakarta, BP2MI (20/7) – Direktorat Penempatan Non Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah (PNP Ertim) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) gelar Focus Group Discussion (FGD) Penguatan dan Digitalisasi Materi Orientasi Pra Penempatan (OPP) Buku Saku Pekerja Migran Indonesia (PMI). FGD berlangsung selama dua hari di Jakarta, Rabu-Kamis (20-21/7/2022)

Penyusunan materi dan digitalisasi buku saku ini, secara khusus untuk diperuntukkan bagi Calon PMI (CPMI) penempatan 3 negara di benua Eropa, yaitu Rumania, Polandia, dan Italia. Buku saku ini rencana akan dibagikan dalam proses tahapan OPP sebelum keberangkatan CPMI. Buku ini berisi tentang panduan dan informasi spesifik tentang negara yang dituju. 

Plt. Sekretaris Utama BP2MI, Irjen Pol. Achmad Kartiko menyatakan, pembekalan bagi para CPMI pada dasarnya menghindarkan mereka dari tuntutan hukum di negara penempatan. Menurutnya, jika PMI terhindar dari tuntutan hukum, mereka dapat bekerja dengan sejahtera, dapat fokus sampai berakhirnya masa kerja mereka.

Kartiko berharap, untuk penyusunan materi buku saku dan digitalisasinya bagi kawasan Eropa dan Timur tengah selain Rumania, Polandia, dan Italia dapat disusun ke depannya.

“Saya berharap buku panduan ini bukan hanya dalam bentuk hardcopy, tetapi softcopy, atau digital yang mudah disimpan dan diakses di ponsel masing-masing CPMI. Materi dalam buku yang dimaksud pun, bukan berbentuk seperti buku pelajaran yang sarat teks, tetapi berupa naratif sesuai skenario yang kerap terjadi, serta diberi infografis yang menarik,” ujarnya.

Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Eropa Dan Timur Tengah, Mocharom Ashadi menyatakan, bahwa Kepala BP2MI, Benny Rhamdani telah mencanangkan tahun 2022 sebagai tahun penempatan. Maka dari itu, penyusunan buku saku dan digitalisasinya untuk tiga negara Timur Tengah adalah tindak lanjut dari amanat tersebut.

“Buku saku berperan sebagai pedoman taktis, pembekalan informasi penting, serta aturan adat budaya negara penempatan bagi CPMI, agar dapat menaati peraturan di negara tujuan, serta terhindar dari masalah hukum. Saat ini untuk negara tujuan penempatan Eropa belum disusun buku saku, sehingga mendesak untuk segera disusun.” tuturnya.

Lanjut Mocharom dalam sambutannya menjelaskan bahwa, pada sesi FGD ini, buku saku disusun berdasarkan 3 negara penempatan terbesar di kawasan Eropa, yaitu Italia, Polandia, dan Rumania.

“Buku saku ini disusun dalam bentuk yang sesederhana mungkin, dengan menampilkan gambar dan infografis yang mudah dipahami, dan diimplementasi oleh PMI. Untuk itu diperlukan masukan dari berbagai pihak khususnya dari Perwakilan RI di Negara Penempatan, agar buku ini dapat menyajikan informasi seobyektif mungkin sesuai kondisi yang ada,” jelas Mocharom.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia BP2MI, Ahnas, memberikan perspektif bahwa, tantangan terbesar adalah aksesibilitas media pembelajaran yang luas. Pembelajaran berbentuk buku dengan metode drilling kurang optimal diterapkan pada zaman ini. 

“Pemberian infografis berupa gambar yang menarik, gambar lokasi, maupun gambar situasi pada buku saku dan pedoman digital, diharapkan dapat menanamkan ingatan visual kepada CPMI. Tidak usah banyak-banyak halaman, saya ingin para CPMI dan PMI teringat kepada gambar buku saku tersebut jika menemui suatu kendala di negara tujuan,” pungkas Ahnas.

Kegiatan ini dihadiri secara luring mupun daring oleh berbagai stakeholder seperti Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri, Pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Polandia, Pejabat KBRI Rumania, Pejabat KBRI Italia, perwakilan dari International Organization for Migration (IOM), serta Kepala Pos Pelayanan Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Bekasi dan Tangerang.*(Humas/MH/TDW/BJG)