Berita Utama
Sampai 2020, Jepang Membutuhkan Sekitar 1 Juta Nurse dan Careworker
10.04
12 April 2019
18928
Jakarta, BNP2TKI, Jumat (12/4) _ Deputi Penempatan BNP2TKI Teguh Hendro Cahyono menyatakan kebutuhan tenaga kerja untuk sektor Nurse dan Careworker di Jepang setiap tahunannya terus meningkat karena adanya masalah aging population di Jepang.
“Diperkirakan sampai dengan tahun 2020 dibutuhkan sebanyak 1.000.000 tenaga kerja untuk sektor nurse dan careworker di Jepang,” ujar Deputi Penempatan BNP2TKI saat penyebarluasan informasi Program Penempatan oleh Pemerintah ke Jepang untuk calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) kandidat Nurse/Kangoshi dan kandidat Careworker/Kaigofukushishi tahun 2019 di Universitas Kristen Indonesia, Kamis (11/4).
Menurut Teguh, era globalisasi dan kecanggihan teknologi informasi telah membuat kecepatan pergerakan PMI semakin meningkat. PMI semakin dikenal dan tampaknya semakin disukai diantara tenaga kerja asing lainnya.
Beberapa negara sudah mulai memasukkan Indonesia ke dalam sumber calon Tenaga Kerja Asing di samping Filipina dan Vietnam. Perawat Indonesia di Jepang diakui sebagai tenaga kerja yang rajin, disiplin, berperilaku baik, bekerja dengan hati, dan gigih dalam usaha untuk bisa menguasai Bahasa Jepang.
Dari jumlah penempatan nurse/kangoshi dan careworker/kaigofukushishi ke Jepang pada tahun 2008 sampai dengan Juni 2018, selama 11 angkatan menunjukkan data sebesar 2.445 orang yang terdiri dari kangoshi 653 orang dan kaigofukushishi 1.792 orang.
“Untuk itu kami mengharapkan Pemerintah Jepang dan pengguna jasa rumah sakit dan panti lansia dapat meningkatkan lebih banyak lagi jumlah permintaan,” ujarnya
Teguh menambahkan, Permintaan penempatan PMI Kandidat Nurse dan Kandidat Careworker untuk Angkatan 12 pada tahun 2018 ini sebanyak 344 orang yang terdiri dari kandidat Nurse 44 orang dan Kandidat Careworker 300 orang.
Untuk memenuhi permintaan ini, maka BNP2TKI telah melakukan rektrutmen dan seleksi calon yang mana pendaftaran di mulai pada tanggal 1 Februari sd 31 Mei dengan jumlah pendaftar sebanyak 88 untuk kandidat Nurse dan 1049 Untuk Kandidat Careworker.
Hasil Akhir matching sebanyak 343 orang yang terdiri dari Kandidat Nurse sebanyak 38 orang (laki-laki 15 dan perempuan 23) dan Kandidat Careworker 305 orang (laki-laki 101, perempuan 204 orang).
Sedangkan yang mengikuti Pelatihan bahasa Jepang di Indonesia sebanyak 336 (38 Kandaidat Nurse dan 298 Kandidat Careworker), dikarenakan 2 orang candidat telah memiliki sertifikat JLPT N4 dan N5 sehingga dibebaskan dari pelatihan 6 bulan di Indonesia, 2 orang kandidat dengan N4 dan N3, serta 3 orang memiliki sertifikat JLPT N2 selanjutnya dibebaskan mengikuti pelatihan bahasa Jepang baik di Indonesia maupun di Jepang.
“Pelatihan bahasa Jepang batch 12 ini dimulai pada bulan November 2018 dan akan berakhir pada bulan Mei 2019, yang insyaAllah akan diberangkatkan pada tangal 18-20 Juni 2019,” jelasnya
Teguh menyampaikan, saat ini sudah dibuka pendaftaran untuk Batch ke 13, dan akan berakhir pada 31 Mei 2019.
“Untuk itu Saudara/Saudari diminta agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Silahkan mencari informasi program ini sejelas-jelasnya atau dapat menghubungi BP3TKI Jakarta, website BNP2TKI atau email ke gtogjepang@bnp2tki.go.id, dan jangan percaya pada pihak-pihak yang menjanjikan dengan bahwa dapat memberangkatkan ke Jepang dengan biaya tertentu,” ujar Teguh kepada para candidat nurse/kangoshi dan candidat careworker/kaigofukushishi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Vokasi UKI, Ketua Prodi Keperawatan, Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah, Kabid Pendayagunaan SDMKes Luar Negeri, Kepala BP3TKI Jakarta, Para Pengajar dari UKI. (Humas/MH)
“Diperkirakan sampai dengan tahun 2020 dibutuhkan sebanyak 1.000.000 tenaga kerja untuk sektor nurse dan careworker di Jepang,” ujar Deputi Penempatan BNP2TKI saat penyebarluasan informasi Program Penempatan oleh Pemerintah ke Jepang untuk calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) kandidat Nurse/Kangoshi dan kandidat Careworker/Kaigofukushishi tahun 2019 di Universitas Kristen Indonesia, Kamis (11/4).
Menurut Teguh, era globalisasi dan kecanggihan teknologi informasi telah membuat kecepatan pergerakan PMI semakin meningkat. PMI semakin dikenal dan tampaknya semakin disukai diantara tenaga kerja asing lainnya.
Beberapa negara sudah mulai memasukkan Indonesia ke dalam sumber calon Tenaga Kerja Asing di samping Filipina dan Vietnam. Perawat Indonesia di Jepang diakui sebagai tenaga kerja yang rajin, disiplin, berperilaku baik, bekerja dengan hati, dan gigih dalam usaha untuk bisa menguasai Bahasa Jepang.
Dari jumlah penempatan nurse/kangoshi dan careworker/kaigofukushishi ke Jepang pada tahun 2008 sampai dengan Juni 2018, selama 11 angkatan menunjukkan data sebesar 2.445 orang yang terdiri dari kangoshi 653 orang dan kaigofukushishi 1.792 orang.
“Untuk itu kami mengharapkan Pemerintah Jepang dan pengguna jasa rumah sakit dan panti lansia dapat meningkatkan lebih banyak lagi jumlah permintaan,” ujarnya
Teguh menambahkan, Permintaan penempatan PMI Kandidat Nurse dan Kandidat Careworker untuk Angkatan 12 pada tahun 2018 ini sebanyak 344 orang yang terdiri dari kandidat Nurse 44 orang dan Kandidat Careworker 300 orang.
Untuk memenuhi permintaan ini, maka BNP2TKI telah melakukan rektrutmen dan seleksi calon yang mana pendaftaran di mulai pada tanggal 1 Februari sd 31 Mei dengan jumlah pendaftar sebanyak 88 untuk kandidat Nurse dan 1049 Untuk Kandidat Careworker.
Hasil Akhir matching sebanyak 343 orang yang terdiri dari Kandidat Nurse sebanyak 38 orang (laki-laki 15 dan perempuan 23) dan Kandidat Careworker 305 orang (laki-laki 101, perempuan 204 orang).
Sedangkan yang mengikuti Pelatihan bahasa Jepang di Indonesia sebanyak 336 (38 Kandaidat Nurse dan 298 Kandidat Careworker), dikarenakan 2 orang candidat telah memiliki sertifikat JLPT N4 dan N5 sehingga dibebaskan dari pelatihan 6 bulan di Indonesia, 2 orang kandidat dengan N4 dan N3, serta 3 orang memiliki sertifikat JLPT N2 selanjutnya dibebaskan mengikuti pelatihan bahasa Jepang baik di Indonesia maupun di Jepang.
“Pelatihan bahasa Jepang batch 12 ini dimulai pada bulan November 2018 dan akan berakhir pada bulan Mei 2019, yang insyaAllah akan diberangkatkan pada tangal 18-20 Juni 2019,” jelasnya
Teguh menyampaikan, saat ini sudah dibuka pendaftaran untuk Batch ke 13, dan akan berakhir pada 31 Mei 2019.
“Untuk itu Saudara/Saudari diminta agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Silahkan mencari informasi program ini sejelas-jelasnya atau dapat menghubungi BP3TKI Jakarta, website BNP2TKI atau email ke gtogjepang@bnp2tki.go.id, dan jangan percaya pada pihak-pihak yang menjanjikan dengan bahwa dapat memberangkatkan ke Jepang dengan biaya tertentu,” ujar Teguh kepada para candidat nurse/kangoshi dan candidat careworker/kaigofukushishi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Vokasi UKI, Ketua Prodi Keperawatan, Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah, Kabid Pendayagunaan SDMKes Luar Negeri, Kepala BP3TKI Jakarta, Para Pengajar dari UKI. (Humas/MH)