Sekjen KemenP2MI Lantik Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan KemenP2MI
-

Sekjen KemenP2MI Lantik Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan KemenP2MI
Jakarta, KemenP2MI (19/6) - Sekretaris Jendral (Sekjen) KemenP2MI, Dwiyono melantik sejumlah pejabat administrator dan pengawas di lingkungan KemenP2MI, di Aula KH Abdurrahman Wahid, Kantor Pusat KemenP2MI Jakarta, pada Kamis (19/06/2025).
Pelantikan ini bertujuan agar ke depannya kualitas pelindungan pekerja migran semakin baik. Sejalan dengan hal itu, Dwiyono juga mengungkapkan pentingnya meningkatkan kualitas dan kompetensi Pekerja Migran Indonesia.
Selain itu, Dwiyono menyinggung permasalahan utama pekerja migran saat ini.
”Tantangan tugas saat ini yaitu banyaknya TPPO, banyaknya pekerja migran yang mengalami kekerasan fisik dan lainnya, ini yang harus kita cegah,” ujar Sekjen P2MI.
Menurutnya, KemenP2MI perlu berkoordinasi dengan aparat hukum terkait dan juga tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan agar para pekerja migran tidak berangkat secara ilegal.
“90 persen lebih pengaduan berkaitan dengan kekerasan dan penyiksaan disebabkan mereka berangkat secara ilegal. Kita harus bisa melakukan pencegahan sejak dini. Terutama dicegah melalui pintu-pintu perbatasan, antara Kalimantan dengan Malaysia (misalnya),” jelasnya.
Tidak lupa Dwiyono juga memberikan pesan kepada pejabat yang dilantik hari itu.
“Tugas dan tanggung jawab sudah di pundak kalian. Niati dengan tulus dan ikhlas bahwa ini adalah ibadah. Karena tugas di Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ini adalah tugas yang mulia. Kementerian satu-satunya yang langsung disebutkan sebagai pelindung, sehingga kita harus bangga,” tuturnya.
Sementara itu, pejabat administrator dan pengawas tersebut akan langsung menjalankan tugasnya di daerah mereka ditempatkan masing-masing.
“Tanpa dukungan rekan-rekan tidak mungkin tugas dari pimpinan, Sekjen, Irjen, Karo (kepala biro) dapat terlaksana dengan baik. Selamat semoga membawa berkah untuk rekan-rekan, keluarga, dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia,” tutup Dwiyono. ** (Humas/AHF/NRA)