Saturday, 20 April 2024

Berita

Berita Utama

Sidak ke UPT BP2MI Tanjungpinang, Kepala BP2MI Tengok Kondisi Para PMI di Shelter

-

00.10 19 October 2021 1820

Sidak ke UPT BP2MI Tanjungpinang, Kepala BP2MI Tengok Kondisi Para PMI di Shelter

Tanjungpinang, BP2MI (19/10) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Unit Pelayanan Teknis (UPT) Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, untuk meninjau infrastruktur dan fasilitas pelayanan yang tersedia di UPT Tanjung Pinang, Senin (18/10/2021).

Kepala BP2MI yang didampingi Direktur Penempatan Non-Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Mocharom Ashadi; Kepala UPT BP2MI Jawa Barat, Kombes Pol. Erwin Rachmat; dan Tenaga Profesional BP2MI, Hengki Irawan, langsung disambut oleh Kepala UPT Tanjungpinang, Mangiring Hasoloan Sinaga.

“Kerja-kerja yang kita lakukan ini harus dimaknai bukan sebagai rutinitas semata, tetapi merupakan kerja yang bernilai ibadah. Akhirnya dengan berorientasi kepada nilai ibadah ini kita akan tetap semangat sekaligus ikhlas dalam melayani para PMI (Pekerja Migran Indonesia),” pesan Benny di hadapan seluruh pegawai di UPT Tanjungpinang.

Benny berpandangan, terdapat beberapa hal yang harus dibenahi UPT Tanjungpinang. “Ke depan, saya berharap pelayanan yang diberikan kepada para PMI dapat diperbaiki. Berikan PMI fasilitas shelter yang layak, makanan yang baik dan selalu berikan solusi atas permasalahan-permasalahan mereka. BP2MI harus menjadi solusi atas kendala-kendala yang dialami PMI,” jelas Benny.

Menurut data UPT BP2MI Tanjungpinang, shelter UPT BP2MI Tanjungpinang saat ini dihuni oleh 28 orang eks-PMI Malaysia yang didominasi PMI asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka rata-rata merupakan deportan negeri Jiran yang telah habis masa kontrak dan PMI yang berangkat secara nonprosedural dengan visa melancong.

Saat berdialog langsung dengan para PMI, Benny menekankan untuk senantiasa bersemangat dan tetap mengupayakan keberangkatan secara prosedural. Karena saat ini, peluang bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi dengan potensi pendapatan yang besar terbuka luas. Misalnya negara Jepang, yang menawarkan lapangan kerja di berbagai sektor dengan pendapatan antara 22 hingga 30 juta rupiah per bulan.

“Adik-adik PMI dapat memperoleh informasi terkait peluang kerja dan prosedur keberangkatan resmi dengan mengakses website resmi BP2MI yakni www.bp2mi.go.id,” ujar Benny.

Usai meninjau shelter UPT BP2MI Tanjungpinang, Kepala BP2MI melanjutkan lawatannya ke Pos Pelayanan Terpadu BP2MI Kota Batam. Benny menemukan seorang PMI dengan gangguan gastroesophageal reflux disease (GERD) atau asam lambung akut, yang mengakibatkan PMI tersebut tidak dapat melanjutkan pekerjaannya di Malaysia.
PMI yang bernama Ardiansyah ini, tampak terbaring lemah dengan didampingi istri dan anaknya di shelter Pos Pelayanan Terpadu BP2MI Kota Batam.

Benny menawarkan PMI Ardiansyah untuk melakukan perawatan lanjutan di Rumah Sakit dengan pembiayaan yang ditanggung oleh negara. Karena PMI adalah pahlawan devisa yang harus dilindungi oleh negara. Apalagi PMI Ardiansyah ini berangkat bekerja ke luar negeri dalam keadaan sehat, namun pulang ke Indonesia dalam kondisi yang kurang beruntung, jadi sudah sepatutnya negara hadir untuk memberikan pelindungan yang menyeluruh kepada PMI.

“Saya berharap saudara Ardiansyah dapat segera sembuh dan dapat pulang kembali ke kampung halaman agar bisa berkumpul dengan keluarga tercinta dalam kondisi sehat wal afiat,” tutup Benny. * (Humas BP2MI/AH/AA)