Jakarta, BP2MI (5/4) – Menindaklanjuti rencana pembebasan bea masuk barang milik Pekerja Migran Indonesia (PMI), Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan pertemuan lanjutan dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Diterima langsung oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, Selasa (5/4/2022) di Kantor Ditjen Bea Cukai, Plt. Sekretaris Utama BP2MI Irjen (Pol) Achmad Kartiko menyatakan apresiasinya atas rencana kebijakan tersebut.

“BP2MI sangat mengapresiasi dan mendukung penuh rencana pembebasan bea masuk barang impor milik PMI melalui penyusunan Draft Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang diinisiasi oleh Bea Cukai,” ujar Kartiko.

Dalam kesempatan tersebut, Kartiko menyampaikan beberapa usulan BP2MI. Ia mengusulkan nilai pembebasan bea masuk barang kiriman PMI dari semua negara sebesar USD 1.500 per PMI per tahun. Apabila melebihi, maka bea masuk dikenakan terhadap selisihnya.

Selanjutnya ia mendukung diberlakukannya tarif tunggal. “Kami mendukung tarif tunggal sesuai dengan PMK No 199 tahun 2019 tentang ketentuan kepabeanan, cukai dan pajak atas impor barang kiriman,” pungkasnya.

Tak hanya itu, Kartiko turut mengusulkan standarisasi pengemasan bagi barang para PMI. “Kami berharap, pengiriman barang oleh PMI selain barang modal usaha, dilakukan dalam pengemasan khusus dengan tulisan terstandarisasi 'Barang Kiriman PMI - Pahlawan Devisa',” tutur Kartiko.

Adapun, pengiriman dapat dilakukan paling banyak tiga kali dalam satu tahun kalender. Untuk barang pindahan bagi PMI yang sudah selesai masa kontraknya, BP2MI berharap agar diberikan fasilitas pembebasan bea masuk, melalui pemberitahuan pabeanan dengan PIBK (Pemberitahuan Impor Barang Khusus) dan fasilitas Pengecualian Lartas (Larangan dan Pembatasan) yang mengatur barang pindahan.

Sebelumnya, Tim Bea Cukai yang dipimpin Direktur Teknik Kepabeanan, R. Fadjar Donny, telah dua kali hadir ke kantor pusat BP2MI untuk mempresentasikan draft awal kebijakan pembebasan bea masuk barang milik PMI, sebagai apresiasi terhadap para pahlawan devisa.

Turut hadir Direktur Teknik Kepabeanan, R. Fadjar Donny; Direktur Fasilitas Kepabeanan, Untung Basuki; Direktur Penempatan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Yana Anusasana D.E., Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, Sukarman; Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika BP2MI, Devriel Sogia; serta Kepala Pusat Data dan Informasi BP2MI, Abd. Ghofar. **(Humas/MSA/MH)

-