Jakarta, BP2MI (18/03) – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Indonesian Diaspora Network of The Americas (IDNA) tentang Fasilitasi Peluang Kerja untuk Potensi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Amerika Serikat (AS), secara sirkuler di Command Center BP2MI, Jakarta, Jumat (18/03) dan di Houston, Texas, Kamis (17/03).
 
Penandatanganan yang dilakukan antara Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon dengan Presiden IDNA, Texas, Amerika Serikat, Velisia Sitanggang Sexton secara virtual ini disaksikan langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dan Konsul Jenderal (Konjen) RI untuk Houston, Andre Omer Siregar, Deputi Kawasan Asia Afrika Gatot Hermawan, dan Deputi Eropa Timur Tengah Irjen Pol. Kartiko. Kerjasama ini merupakan hasil dari kunjungan tim BP2MI yang dipimpin oleh Deputi Lasro ke AS pada September 2021 lalu, sebagai alternatif strategis dalam memenangkan peluang kerja di AS.
 
“Saya memandang kerja sama di hari ini sangat strategis. Karena BP2MI telah menetapkan tahun 2022 sebagai tahun penempatan PMI, setelah kita mengalami masa sulit selama dua tahun, di mana para PMI tidak dapat bekerja ke luar negeri,” ujar Kepala BP2MI, Benny Rhamdani.
 
Benny mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi dari apa yang telah berjalan di tahun lalu, pada tahun penempatan 2022 ini diperlukan mitra kerjasama di luar negeri, baik End User/Employer, maupun penjembatan informasi potensi kerjasama untuk market intelligent dan peluang kerja yang berdaya saing tinggi di AS, yang tentunya di bawah koordinasi Kepala Perwakilan RI. Hal ini sejalan dengan 9 (sembilan) program strategis yang sudah diadopsi sebagai kebijakan organisasi yang terukur, salah satunya melalui kerja sama dengan IDNA.

Lebih lanjut dijelaskan, MoU ini sebelumnya juga telah melalui tahap pembahasan dengan Kementerian terkait seperti Kementerian Luar Negeri dan Kementerian  Ketenagakerjaan. Sehingga substansi yang tertuang dalam MoU bersifat konstruktif. 

“IDNA sebagai penjembatan hubungan yang lebih kuat antara masyarakat Indonesia dan masyarakat AS dalam aspek sosial budaya dan ekonomi, tentu kami berharap ada peran-peran strategis yang dilakukan sehingga peluang kerja di AS yang sangat terbuka tentu dapat diambil oleh PMI,” jelas Benny.

Benny menyebutkan, komunitas diaspora yang akan menjembatani BP2MI melakukan rintisan penempatan dan mengoptimalkan penempatam di sektor formal, fokus di negara maju dengan pertimbangan sistem pelindungan TKA yang lebih baik, pengupahan memadai, peluang kerja terbuka lebar serta adanya peluang terbuka dalam pengembangan diri. 

Sementara itu, Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan  Kawasan Amerika dan Pasifik, Dr. Servulus Bobo Riti, yang dihubungi terpisah, menyatakan bahwa terobosan BP2MI ini menempatkan IDNA dapat berperan sebagai market intelligent bersama Perwakilan RI, serta menjembatani kesempatan pemanfaatan peluang kerja formal dan professional guna menerobos peluang kerja yang berdaya saing tinggi untuk PMI di AS.
 
Dalam kesempatan tersebut, Presiden IDNA, Texas, Amerika Serikat, Velisia Sitanggang Sexton, mengatakan pihaknya siap untuk melaksanakan kerjasama yang sudah dituangkan di dalam MoU. “Kami siap dan mari bersama-sama kita menjadi partner, agar program ini berhasil menembus penempatan PMI ke AS,” paparnya.
 
Sementara itu, Konjen RI untuk Houston, Andre Omer Siregar, mengapresiasi atas pelaksanaan penandatanganan MoU hari ini. Dan berharap hal yang terbaik untuk para PMI, tidak hanya menjadi pahlawan devisa, tetapi juga menjadi mitra dan pemimpin masa depan Indonesia.
 
Terakhir, Benny mengucapkan terima kasih atas peristiwa bersejarah yang telah ditandatangani bersama hari ini. “Penghargaan tertinggi kepada KJRI Houston dan IDNA Texas dalam pencapaian kerjasama kemitraan dengan BP2MI.  Ini adalah era kolaborasi, di mana kita harus bergandengan tangan dan melakukan kerja-kerja besar secara bersama-sama,” tutup Benny.** (Humas/SD)