Hingga Gelombang ke-19, 1.087 CPMI Program G to G Berangkat ke Korea Selatan
-

Hingga Gelombang ke-19, 1.087 CPMI Program G to G Berangkat ke Korea Selatan.
Depok, BP2MI (17/3) – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas 74 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) Program G to G (Government to Government) ke Korea Selatan di Wisma Hijau, Depok, Kamis (17/3). Hingga gelombang ke-19 selama masa pandemi Covid-19 ini, ada 1.087 CPMI yang telah diberangkatkan ke negeri Ginseng tersebut.
“Hari ini kita kembali melepas sebanyak 74 CPMI Program G to G ke Korea Selatan. Saya selalu berupaya sempatkan waktu untuk melepas langsung para CPMI ke negara penempatan atau minimal secara virtual, sebagai bentuk penghargaan kepada CPMI,” ujar Benny.
Dalam kesempatan ini, Benny juga ingin meluruskan beberapa pandangan yang marak dibicarakan sebelumnya di media sosial, salah satunya bahwa ditundanya penempatan PMI ke luar negeri selama 2 (dua) tahun itu adalah keinginan pemerintah. Hal tersebut tidak lah benar, karena itu adalah murni dampak pandemi Covid-19.
“Bagi pemerintah, penempatan PMI ke luar negeri itu banyak sekali keuntungannya. Pertama, tugas negara berhasil untuk memberikan fasilitasi anak-anak bangsa bekerja ke luar negeri karena itu adalah perintah konstitusi. Kedua, Pemerintah diuntungkan karena PMI adalah penyumbang devisa terbesar kedua ke negara ini sebesar 159,6 Triliun. Jadi tidak mungkin pemerintah dengan sengaja menutup penempatan PMI ke luar negeri,” jelas Benny.
Lebih lanjut Benny menjelaskan, ada juga yang mempersoalkan kenapa CPMI yang diberangkatkan melalui program G to G ke Korea Selatan ini dicicil sedikit demi sedikit. Sementara ada sekitar 6 ribuan CPMI yang tertunda keberangkatannya akibat pandemi Covid-19.
“Kalau kita bisa memberangkatkan mereka sekaligus, pasti kita langsung charter 1 pesawat. Tetapi masalahnya, yang menetapkan jumlah CPMI yang akan diberangkatkan itu adalah pemerintah Korea Selatan,” tegas Benny.
Hal itu, sambung Benny, dikarenakan tempat karantina di Korea Selatan terbatas. Sama halnya di Indonesia yang hanya memiliki 10.000 kamar yang ada di Wisma Atlet. Bahkan, Taiwan hanya memiliki 1.700 kamar untuk seluruh warga negara asing yang masuk ke negaranya.
“Jadi jangan berpikir, kami dengan sengaja menyicil pemberangkatan ke Korea Selatan. Tidak ada keinginan kami untuk menunda-nunda. Bahkan kalau bisa, kami berangkatkan para CPMI secepatnya dan sebanyak-banyaknya,” imbuh Benny.
Benny juga berpesan kepada CPMI untuk menyiapkan mental yang kuat saat bekerja ke luar negeri. “Jika menghadapi masalah saat bekerja di luar negeri, ingat kembali wajah orang tua saat melepas kalian bekerja. Dan ingat kembali niat kalian untuk bekerja, yang bahkan niatnya itu sempat tertunda 2 tahun karena pandemi Covid-19,” paparnya.
Saat melepas 74 CPMI Program G to G ke Korea Selatan ini, Kepala BP2MI turut didampingi oleh tim dari film Homebound, yaitu sebuah film pendek dokumenter animasi tentang PMI yang baru saja diproduksi. Impact Producer Homebound, Sofia Setyorini yang ikut melepas para CPMI ini mendoakan agar CPMI menjadi orang yang sukses.
“Bagi teman-teman CPMI, selamat bekerja di Korea dan semoga mimpi-mimpinya dapat tercapai. Saya percaya, kalian berangkat untuk menjemput masa depan yang lebih baik dan untuk kehidupan yang lebih baik bagi keluarga. Untuk itu bekerjalah dengan baik disana,” ucap Sofia.
Sofia menyampaikan, isu PMI merupakan isu yang cukup penting dan film ini menjadi kontribusi masyarakat terhadap isu PMI. “Kami percaya, PMI punya kontribusi yang sangat besar untuk Indonesia. Namun kita tahu, bahwa banyak sekali permasalahan yang masih terus terjadi kepada PMI. Jadi kami ingin isu PMI ini terus bergulir dan didiskusikan oleh masyarakat, dan ini kontribusi kami,” tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia Dan Afrika, Dwi Anto; Direktur Sistem Dan Strategi Penempatan Dan Pelindungan Kawasan Asia Dan Afrika, Lismia Elita; Direktur Penempatan Nonpemerintah Kawasan Asia Dan Afrika, Devriel Sogia; Produser Homebound, Nick Calpakdjian; Sutradara Homebound, Ismail Fahmi Lubis.** (Humas/SD)