Friday, 14 March 2025
logo

Berita

Berita Utama

Wamen Christina Nilai Kehadiran Atnaker Jadi Kebutuhan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

-

00.02 27 February 2025 200

Wamen Christina Nilai Kehadiran Atnaker Jadi Kebutuhan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Jakarta, KP2MI (27/2) - Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menilai kehadiran Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) di negara-negara penempatan pekerja migran Indonesia terbanyak menjadi sebuah kebutuhan.

"Memang sudah menjadi suatu kebutuhan," tegasnya saat acara serap aspirasi dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) secara daring, Kamis (27/2/2025).

Meski demikian, Wamen Christina mengatakan adanya Atnaker di luar negeri masih dibawah kewenangan Kementerian Ketenagakerjaan. Namun, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) sedang berupaya memindahkan kewenangan tersebut.

Hal itu didasari, kata dia, KemenP2MI telah memikul tanggung jawab penuh khusus menangani pekerja migran, termasuk mencarikan peluang baru untuk penempatan mereka di luar negeri.

"Masih berproses, karena ada Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri yang tidak semua sepakat ada Atase Ketenagakerjaan di setiap negara. Tapi yang paling mendesak memang Jepang. Harapan kita, bisa segera dibuka," kata Wamen Christina.

Hadirnya Atnaker di luar negeri tak hanya diharapkan P3MI, tetapi juga Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Saat rapat kerja bersama DPD RI dengan KemenP2MI, Selasa (25/2/2025), Ketua DPD RI Filep Wamafma menegaskan perlunya tambahan atase khusus mengurusi pekerja migran Indonesia di luar negeri, terutama di negara-negara yang jumlah penempatan pekerja migrannya banyak seperti Jepang. Filep meminta KemenP2MI meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mewujudkan hal tersebut.

Kehadiran Atnaker Penting Lindungi Pekerja Migran

Wamen Christina menilai, kehadiran Atnaker di luar negeri penting untuk memfasilitasi kebutuhan dan pelindungan pekerja migran Indonesia. 

Misalnya, kata dia, membantu pekerja migran Indonesia menyelesaikan permasalahan terkait kontrak kerja, upah, endorsement termasuk untuk kepentingan verifikasi job order di negara penempatan.

Ia juga tak menampik banyaknya usulan dan permintaan dari berbagai pihak untuk segera membuka Atnaker di Jepang. Apalagi saat ini, tren penempatan pekerja migran Indonesia di negara Sakura tengah meningkat.

"Kemarin kan ada statement dari Dubes (Duta Besar) Jepang yang menyikapi tren #kaburajadulu. Jepang sangat terbuka, Jepang memerlukan ratusan ribu pekerja dan yang pasti ke depan saya lihat peluang ini akan lebih besar lagi," pungkas Wamen Christina.*