Wamen Zulfikar: Penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Timur Tengah Berbasis Kerjasama Bilateral
-
Jakarta, KPPMI (22/11) – Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Zulfikar A. Tawalla menegaskan pemerintah mendorong penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke negara-negara Timur Tengah kepada hubungan kerjasama bilateral. Hal ini dimaksudkan agar Pekerja Migran Indonesia terjamin keselamatan kerja dan hak-haknya.
“Negara sedang memaksimalkan kehadirannya untuk melindungi Pekerja Migran Indonesia yang bekerja di luar negeri," ujar Wamen Zulfikar ditemui usai memberikan sambutan pada Takwir 1 Pemuda Muhammadiyah di Jakara, Kamis (21/11/2024).
Menurut Zulfikar, sejak Moratarium hingga kini memang banyak Pekerja Migran Indonesia yang berangkat secara unprosedural. Hal itu, berarti akan banyak permasalahan kerja yang muncul pada pekerja sektor domestik di Timur Tengah.
Diakui Wamen Zulfikar, negara sulit untuk melindungi mereka karena tidaka ada datanya di perwakilan. Meski demikian, pemerintah tetap akan melindungi mereka jika mereka mendapatkan peramsalahan.
“Kami akan bekerjasama dengan semua fihak termasuk dengan APJATI untuk memastikan perlindungan PMI di Timur Tengah,” papar Zulfikar
Ditemui di sela-sela Tanwir 1 Pemuda Muhammadiyah, Ketua Pemuda Muhammadiyah Jakarta, Zulfahmi Yasir Yunan mengatakan, pihaknya siap membantu pemerintah DKI Jakarta dalam mengatasi masalah pengangguran dengan menyediakan informasi lowongan kerja ke luar negeri.
Menurut Zulfahmi, penempatan Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri merupakan solusi tercepat untuk mengatasi masalah pengangguran di DKI Jakarta yang angkanya kini hampir 400 ribu jiwa.
Sebagai garda terdepan ormas Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah terpanggil untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan SDM yang siap kerja, trampil dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan pengguna baik dalam maupun luar negeri.
“Insya Allah Pemuda Muhammadiyah siap berkolabari dengan pemerintah, swasta dan stakeholder terkait dalam menyiapkan SDM berkualitas untuk kandidat Pekerja Migran Indonesia," ujar Zulfahmi.
Menurut Zulfahmi, keberhasilan program pemerintah baik pusat maupun daerah itu salah satu indikator keberhasilannya yaitu dalam menciptakan lapangan kerja baik di dalam maupun luar negeri.
Karena itu, lanjut Zulfahmi, Pemuda Muhammadiyah siap berkolaborasi dengan dinas tenaga kerja daerah untuk memfasilitasi peluang kerja ke luar negeri.
"Dalam waktu dekat kami akan bersilaturahmi ke Disnaker DKI Jakarta untuk berdiskusi terkait peluang kerja ke luar negeri," papar Zulfahmi.
Pemuda Muhammadiyah mencatat selama ini Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemda sudah banyak mendidik tenaga kerja untuk permintaan kerja domestik. Padahal, dengan skill yang sama ditambah penguasaan bahasa asing, gaji yang diperoleh akan lebih tinggi ketimbang gaji bekerja dengan skill yang sama di dalam negeri.
"Sekali lagi, kami siap berkolaborasi dengan menjadi pemerintah maupun Perusahaan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) untuk menyiapkan SDM Pekerja Migran Indonesia yang siap kerja dan memiliki kompetensi," pungkas Zulfahmi. *(Humas)