Friday, 8 August 2025
logo

Berita

Berita Utama

BNP2TKI Upayakan PMI Bermasalah Difasilitasi di Terminal 2 dan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta

-

00.07 26 July 2019 1927

BNP2TKI Upayakan PMI Bermasalah Difasilitasi di Terminal 2 dan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta

Serang, BNP2TKI (26/07/2019) - BP3TKI Serang kembali mengadakan Rapat Koordinasi yang membahas tentang pelayanan Embarkasi dan Debarkasi Bandara Soekarno Hatta di Fave Hotel Bandara Tangerang, Selasa (23/7). Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari beberapa instansi terkait diantaranya BP3TKI Jakarta, RS POLRI, PT Angkasa Pura 2, Otoritas Bandara Soekarno Hatta, Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Kementerian Ketenagakerjaan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, Kantor Imigrasi Bandara Soekarno Hatta, Aviation Security Bandara Soekarno Hatta.

Acara ini dibuka oleh Kepala Sub Direktorat Pelayanan Kepulangan BNP2TKI, Firman Yulianto dan dilanjutkan pemaparan oleh Direktur Pemberdayaan BNP2TKI, A. Gatot Hermawan terkait pelayanan kepulangan PMI dari luar negeri hingga ke daerah asal Pekerja Migran Indonesia (PM). Selain itu, rapat ini juga membahas isu-isu terkait PMI serta beberapa kendala yang dihadapi beberapa instansi tersebut selama ini.

Salah satu perwakilan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta mengungkapkan bahwa saat ini tingkat kematian PMI di luar negeri masih tergolong tinggi dan jumlah PMI bermasalah (PMI yang pulang karena sakit) juga masih tinggi. Menurutnya, hal ini disebabkan masih banyaknya PMI yang berangkat tidak sesuai prosedur yang berlaku yaitu tidak melalui pengecekan kesehatan sebelumnya.

Direktur Pemberdayaan BNP2TKI, A. Gatot Hermawan menambahkan bahwa salah satu syarat PMI dapat berangkat ke luar negeri adalah sehat jasmani dan rohani.

“Jadi, sebelum mereka berangkat keluar negeri, mereka harus melalui serangkaian tes kesehatan baik jasmani maupun rohani di sarana kesehatan yang telah ditunjuk oleh Pemerintah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa PMI yang bekerja di luar negeri tersebut benar-benar fit atau siap secara fisik dan mental serta untuk meminimalisir adanya masalah di kemudian hari,” ujar Gatot.  

Menanggapi hal terkait masalah PMI yang pulang dalam kondisi sakit, BP3TKI Serang menyampaikan bahwa saat ini BNP2TKI sudah menjalin kerja sama dengan RS POLRI. PMI yang sakit akan secepatnya dibawa oleh petugas BNP2TKI ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta dan kalau perlu dirujuk ke RS POLRI maka PMI dapat dirawat di RS POLRI. Untuk masalah biaya perawatannya akan ditagihkan ke BNP2TKI sedangkan untuk pengobatan lanjutan, BNP2TKI akan bekerja sama dengan RS daerah dan Pemda.   

Pihak dari PT Angkasa Pura 2, Candra mengatakan bahwa pada dasarnya dirinya sangat mendukung pelayanan PMI yang dilakukan oleh BNP2TKI. “Selama ini kami dari PT Angkasa Pura 2 juga sudah berkoordinasi dengan pihak internal kami dan pihak eksternal lainnya terkait pelayanan yang sudah berjalan baik ini. Dan untuk kedepannya kami berharap hal ini dapat ditingkatkan lagi,” ujar Candra.

Perwakilan dari Kementrian Ketenagakerjaan, Tanto juga mengungkapkan bahwa ia sangat mendukung adanya Pos Pelayanan Kepulangan PMI di Bandara Soekarno Hatta agar kepulangan PMI dari luar negeri dapat terpantau dengan baik.

Menanggapi hal yang diungkapkan oleh Tanto, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Serang, Bajongga Aprianto mengatakan bahwa saat ini BNP2TKI sudah memiliki 1 Pos Pelayanan Kepulangan TKI di Terimal 2 Bandara Soekarno Hatta yang kemudian pindah ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Dan selama ini koordinasi antar instansi terkait sudah dilakukan dengan baik.

Direktur Pemberdayaan BNP2TKI, A. Gatot Hermawan berharap dengan adanya rapat koordinasi ini, koordinasi antar instansi atau stakeholder terkait dapat lebih ditingkatkan sehingga kita bisa memberikan pelayanan yang cepat dan responsif khususnya terhadap PMI dan keluarganya. *** (Humas/BP3TKI Serang/naa)