Sunday, 11 May 2025
logo

Berita

Berita Utama

Kementerian P2MI Sambangi SMKN 2 Batu, Ungkap Potensi Besar Bekerja ke Luar Negeri Sektor Pertanian

-

00.05 2 May 2025 132

Kementerian P2MI Sambangi SMKN 2 Batu, Ungkap Potensi Besar Bekerja ke Luar Negeri Sektor Pertanian

Kota Batu, KemenP2MI (2/5) - Kementerian P2MI melakukan pemetaan calon Pekerja Migran Indonesia ke sekolah vokasi yang berfokus pada bidang pertanian, SMK Negeri (SMKN) 2 Batu, Jumat (2/5/2025). 

Direktur Pembinaan Kelembagaan Vokasi Pekerja Migran Indonesia, Abri Danar Prabawa dan Direktur Penempatan NonPemerintah Pada Pemberi Kerja Berbadan Hukum, Nurhayati, diajak mengunjungi masing-masing jurusan yang ada di sekolah tersebut, mulai dari pengolahan hasil pertanian, tanaman pangan dan holtikultura juga teknik kimia. 

"Setelah berkeliling tadi, saya jadi salut dengan siswa SMKN 2 Batu. Ada yang berhasil memproduksi minuman sari apel, produksi kue kering, pengembangan tanaman holtikultura, juga menggarap tanah pertanian. Ini yang diperlukan oleh para siswa sebegai bekal untuk bekerja, termasuk ke luar negeri. Inilah tujuan kami ke sini, untuk memetakan calon Pekerja Migran Indonesia, terutama yang terampil dan profesional," ungkap Direktur Abri. 

Kepala SMKN 2 Batu, Slamet Winarto menjelaskan bahwa sekolah ini telah diberi kewenangan oleh pemerintah daerah untuk berbisnis, tentu dengan memberi laporan keuangan rutin kepada Inspektorat. 

Hal ini, lanjut Abri, menjadi modal yang baik untuk menciptakan calon pekerja yang terampil dan profesional. 

"Teman-teman yang sudah belajar banyak hal di sekolah ini, kami ingin gali, bisa bekerja di jabatan apa dan negara mana, jika ingin bekerja di luar negeri. Karena itu, penting untuk mengetahui apa saja yang perlu disesuaikan, seperti kurikulum, sarana, atau sertifikasinya," jelas Abri. 

Dengan behitu, ungkap Abri, sebelum melakukan penjajakan dengan negara penematan, Kementerian P2MI bisa memastikan sudah memiliki potensi calon Pekerja Migran Indonesia yang andal.

Ditambabkan pula oleh Direktur Nurhayati bahwa banyak peluang kerja sektor pertanian di Eropa, hal ini bisa dimanfaatkan juga oleh lulusan siswa sekolah vokasi. Misalnya untuk jabatan pemetik buah. 

"Kontrak kerjanya tidak lama, karena di sana musiman. Bekerja mungkin hanya enam bulan, dengan tiga bulan persiapan. Begitu juga yang bekerja di hotel, karena adanya musim dingin," kata Nurhayati. 

Diungkapkan pula bahwa pemerintah melakukan fungsi pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia, mulai dari sebelum, selama, dan setelah bekerja. ** (Humas/MIT)