Tuesday, 1 July 2025
logo

Berita

Berita Utama

Kepala BP2MI: Ayo Tangkap Peluang Kerja Luar Negeri, Tahun 2022 adalah Tahun penempatan

-

00.03 21 March 2022 2834

Kepala BP2MI: Ayo Tangkap Peluang Kerja Luar Negeri, Tahun 2022 adalah Tahun penempatan

Manado, BP2MI (21/3) Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, menyatakan tahun 2022 sebagai tahun penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Karena itulah, Kepala BP2MI mengajak masyarakat, khususnya para pelajar SMA/SMK untuk menangkap peluang kerja luar negeri yang saat ini terbuka lebar. 

"Informasi penempatan sangat penting karena tahun 2022 adalah tahun penempatan sehingga masyarakat harus tangkap peluang kerja ini seluas-luasnya. Pesan saya, tangkap peluang kerja ini, peluang ke luar negeri sangat terbuka luas, setiap minggu saya melepaskan CPMI Korea Selatan, Jerman, yang sudah memulai membuka penempatan kembali, dan juga Taiwan sudah mulai dibuka, Katakanlah bukan kita yang hadir (acara sosialisasi) disini, tapi jika adik-adik punya teman dan keluarga yang bisa kita sebarkan informasi berharga ini, mari manfaatkan peluang ini." pungkas Benny dalam Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Menjadi Pahlawan Devisa Bagi Negara di kantor DPD Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado, Senin (21/03/22).

Benny menekankan, bahwa pentingnya sosialisasi ke daerah-daerah untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap PMI, yang selama ini masih buruk imagenya.

"PMI adalah penyumbang devisa negara terbanyak kedua setelah sektor migas. Keren kan? Tapi kenapa pandangan masyarakat terhadap PMI itu cenderung destruktif? Itu karena media selalu menjejal masyarakat dengan berita buruk terkait PMI, padahal jika PMI bekerja secara prosedural, tidak akan ada perlakuan yang tidak mengenakkan yang terjadi di negara penempatan. Ini yang kita usaha untuk diubah, upaya ini butuh kerjasama, bukan hanya BP2MI, tapi unsur pemerintah lainnya, dan juga yang tidak kalah penting dari masyarakat sipil." tegasnya.

Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Mucharom Ashadi, menjelaskan terperinci terkait peluang kerja luar negeri skema Goverment to Goverment (G to G) yang terbuka lebar.

"Penempatan G to G ada sektor manufaktur dan fishing atau nelayan di Korea Selatan, pembukaan nya setiap tahunnya lebih dari 7000 orang. Sedangkan di Jepang ada sektor kesehatan yaitu nurse dan careworker yang tiap tahun dibuka 300 orang yang dapat bekerja di negeri Sakura ini." Jelasnya.

Mucharom juga menggarisbawahi pentingnya kompetensi bagi CPMI yang ingin berangkat bekerja keluar negeri, bukan hanya skill teknis tapi juga bahasa.

"CPMI harus memiliki kompetensi, baik itu kompetensi bahasa atau skill teknis, pemerintah daerah bisa memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017, untuk memberikan pelatihan  sebagai bentuk pelindungan terhadap CPMI." Katanya.

Direktur Pelindungan dan Pemberdayaan Kawasan Amerika dan Pasifik, Seriulina Tarigan mengatakan,  bahwa CPMI harus melalui jalur yang prosedural, agar pelindungan negara dapat berjalan secara maksimal.

"Calon Pekerja Migran yang mau keluar negeri harus lewat jalur resmi agar secara  maksimal dilindungi oleh negara. Mendaftarlah lewat Dinas Tenaga Kerja setempat atau UPT BP2MI terdekat agar negara bisa cepat hadir karena data nya dari A to Z sudah lengkap kita miliki." Pesan Seriulina.

Sebanyak 200 mahasiswa dari berbagai elemen hadir sebagai peserta dalam  Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Menjadi Pahlawan Devisa Bagi Negara. Tutur juga hadir Kepala Bidang Intelijen Kesbangpol Kota Manado, Fadly Kasim. Imam Besar Padepokan Puisi, Amato Assegaf.* (Humas/RMA/MIF/MH)