Konsisten Lindungi Pekerja Migran Indonesia, Kementerian P2MI Teken MoU dengan Pemprov Sulawesi Selatan
-

Konsisten Lindungi Pekerja Migran Indonesia, Kementerian P2MI Teken MoU dengan Pemprov Sulawesi Selatan, (20/5/2025)
Luwu Utara, KP2MI (20/5) — Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) telah menandatangani Nota Kesepakatan (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara tentang Sinergi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi dalam Penyelenggaraan Pelatihan, Penempatan, dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, (20/5/2025), di Aula Lagaligo, Kantor Bupati Luwu Utara.
Kepala Biro Manajemen Kinerja dan Kerja Sama Kementerian P2MI, Triyono, hadir mewakili Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, dan memberikan sambutan dalam acara tersebut.
“MoU ini merupakan yang pertama kali dilakukan dengan pemerintah kabupaten/kota sejak transformasi dari badan menjadi kementerian. Ke depan, insya Allah, akan disusul oleh MoU dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai yang pertama di tingkat provinsi,” ujar Triyono.
Triyono menambahkan bahwa pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri bukan hanya berkontribusi secara ekonomi, tetapi juga membawa pulang nilai-nilai budaya dan etos kerja yang positif dari negara tujuan.
Lebih lanjut Triyono mencontohkan seorang mantan PMI di Korea yang kini sukses menjalankan usaha dengan omzet mencapai Rp. 500 juta per bulan, serta turut aktif dalam organisasi perhimpunan PMI purna tugas.
Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peluang kerja di luar negeri sangat besar dan dapat menjadi solusi atas lambatnya penyerapan tenaga kerja di dalam negeri, sekaligus menjadi jawaban terhadap tantangan bonus demografi yang tengah dihadapi Indonesia.
“Menjadi pekerja migran memberikan dampak ekonomi yang signifikan, karena PMI merupakan penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor migas. Selain itu, mereka juga menjadi sarana transfer pengetahuan. Seperti disampaikan Kepala BP3MI Sulawesi Selatan, Bapak Dharma Saputra, ada perawat asal Luwu Utara yang berhasil bekerja di Jerman dengan gaji lebih dari Rp35 juta per bulan. Ini pencapaian yang luar biasa — kita saja belum tentu pernah ke Jerman,” tutur Andi.
Andi mengungkapkan rasa bangganya karena Luwu Utara menjadi kabupaten pertama yang menjalin kerja sama resmi dengan Kementerian P2MI.
“Kami bangga menjadi kabupaten pertama yang menandatangani MoU dengan Kementerian P2MI. Harapan kami, nota kesepakatan ini bisa menjadi pedoman untuk menjadikan Luwu Utara sebagai pusat pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang terintegrasi. Mulai dari pelatihan keterampilan, bahasa, adab dan budaya kerja negara tujuan, pelayanan dokumen penempatan, hingga layanan-layanan lainnya yang memudahkan para calon pekerja migran,” tutup Andi, **(Humas/BP3MI Sulsel).