Nunukan, BP2MI (16/8) – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuan (KKP) Tarakan melakukan vaksinasi terhadap 99 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Aula Pesat Gatra 93, kantor UPT BP2MI Nunukan, sebelum para PMI ini dipulangkan ke kampung halamannya di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (17/8/2021).

Kepala UPT BP2MI Nunukan, AKBP FJ Ginting mengatakan, kepulangan PMI wajib difasilitasi. Selain akomodasi, transportasi mereka juga perlu mendapatkan vaksinasi COVID-19. Kita juga menghormati kebijakan pemerintah daerah yang dituju, walaupun itu tempat kelahiran mereka, tapi disana kalau level 4 harus menyertakan sertifikat vaksin agar tidak ditolak saat tiba di kampung halamannya,” ujar AKBP FJ Ginting.

“Jika vaksin masih tersedia, maka ditambah hingga 100 orang. PMI adalah warga negara RI yang perlu dilindungi. Jadi saya sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan memfasilitasi kegiatan ini,” kata AKBP FJ Ginting.

Lebih lanjut, AKBP FJ Ginting menyebutkan para PMI melakukan registrasi sebelum menerima vaksinasi COVID-19. Menurutnya, untuk menghentikan laju penyebaran pandemi COVID-19 merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, BP2MI berkoordinasi dengan Pemkab Nunukan dan KKP Tunon Taka Nunukan untuk menindaklanjuti kegiatan vaksinasi bagi para PMI.

AKBP FJ Ginting juga menambahkan tidak semua PMI mendapatkan vaksin. Mereka juga terseleksi karena di antaranya ada yang terkonfirmasi positif, sehingga beberapa dari PMI harus melakukan isolasi mandiri di Rusunawa Nunukan. Hanya yang negatif COVID-19 yang bisa mendapatkan vaksin.

Sebanyak 99 orang yang telah divaksinasi kemudian dapat pulang ke kampung halaman masing-masing. Ini berarti beban daerah juga ringan, karena kita juga memanusiakan mereka dan keluarga yang menunggu di rumah. * (Humas/UPT BP2MI Nunukan)

-