Tuesday, 7 May 2024

Berita

Berita Utama

BNP2TKI dan BP3TKI Palembang Ikut Serta dalam Acara Sosialisasi Peluang Kerja bagi Tenaga Kesehatan di Poltekkes Kemenkes Bengkulu

11.04 26 April 2019 2119

Bengkulu, BNP2TKI (26/04/2019) --- “Jangan ragu menjual potensi diri kalian saat wawancara! Percaya dirilah! Perawat Indonesia mampu bersaing dalam kancah internasional”, pungkas Dono Prasetyo, Tenaga Profesional BNP2TKI, saat mengisi acara Seminar dan Sosialisasi Peluang Kerja bagi Tenaga Kesehatan di Dalam dan Luar Negeri serta Job Fair di Auditorium Poltekkes Kemenkes Bengkulu, kemarin, 25 April 2019. 

Di hadapan lebih dari 200 mahasiswa/i dan alumni Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Dono Prasetyo menyampaikan bahwa wawancara kerja adalah hal yang krusial dan menentukan dalm proses penerimaan tenaga kerja sehingga penting bagi para peserta yang akan terjun ke dunia kerja untuk menumbuhkan rasa percaya diri, mengenali potensi diri dan tidak takut untuk menjual potensi tersebut, terutama saat wawancara, agar para peserta dapat mengisi peluang-peluang kerja, bahkan tidak hanya peluang di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.


Dono Prasetyo juga menambahkan bahwa kebanyakan pelamar kerja di Indonesia tidak percaya diri ketika diwawancarai, padahal secara akademis menguasai, terlebih ketika diwawancarai dalam bahasa Inggris, banyak dari pelamar yang gagal saat interview. Untuk itu, ia meminta mahasiswa/i dan lulusan Poltekkes untuk menguprade skill khususnya kompetensi bahasa asing supaya dapat berkompetisi dengan negara lain. 

Selain itu, Kepala BP3TKI Palembang, Sri Haryanti yang juga menjadi salah satu narasumber menghimbau kepada para peserta sosialisasi untuk tidak melewatkan berbagai peluang kerja luar negeri bagi sektor kesehatan, terutama melalui mekanisme penempatan program G to G ke negara Jepang yang saat ini sedang membuka lowongan kerja bagi lulusan perawat. 

“Bekerja ke luar negeri adalah pilihan, pemerintah hanya memfasilitasi dan memberikan informasi yang jelas supaya masyarakat Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri berangkat melalui prosedur yang benar. Nah kalau adik-adik memang berminat, silahkan dibuka website g2g.bnp2tki.go.id, saat ini masih dibuka peluang kerja untuk menjadi nurse dan careworker di Jepang dengan gaji yang menggiurkan”, tutur Sri Haryanti. 
 
Tenaga Kerja Perawat, Tantangan dan Masalahnya

Sosialsiasi Peluang Kerja bagi Tenaga Kesehatan di Dalam dan Luar Negeri serta Job Fair yang dihelat oleh Poltekkes Kemenkes Bengkulu ini adalah salah satu upaya untuk menyerap tenaga kerja sektor kesehatan, terutama lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Turut hadir pada kegiatan tersebut Perwakilan BNP2TKI, Kepala BP3TKI Palembang, Kasi Pelatihan dan Pemagangan Dinas yang Membidangi Ketenagakerjaan Provinsi Bengkulu, Dosen Psikologi Universitas Bengkulu, Kepala Cabang PT. Mulia Laksana Sejahtera, Perwakilan PT. OS Selnajaya.

Melalui kegiatan sosialisasi dan job fair ini, diharapkan instansi-instansi dan perusahaan terkait ketenagakerjaan khususnya luar negeri yang diundang pada kegiatan seminar dan sosialisasi ini dapat membuka mata mahasiswa/I dan alumni Poltekkes bahwa masih banyak peluang kerja bagi tenaga kesehatan di luar negeri. 

Selain itu sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan edukasi bagi calon lulusan tenaga kesehatan dalam mempersiapkan dunia kerja. Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Darwis, S.Kp, M. Kes, menambahkan bahwa saat ini Poltekkes Kemenkes Bengkulu telah memiliki Training Centre yang merupakan cikal bakal untuk pengiriman tenaga kesehatan ke luar negeri sehingga diharapkan dapat menjadikan lulusannya menjadi SDM yang mumpuni supaya dapat mengisi peluang kerja di dalam dan luar negeri. Oleh karena itu Darwin menghimbau kepada anak didiknya untuk memanfaatkan jobfair peluang kerja luar negeri sebagai persiapan ketika mereka telah lulus nanti. “Dapatkan informasi sebanyak-banyaknya untuk bekal kalian lulus nanti” tambahnya.

Menurut Dono Prasetyo, sejatinya tenaga kerja perawat dari Indonesia sangat disukai oleh negara lain. Panti-panti jompo dan rumah sakit yang ada di luar negeri banyak yang merasa puas dengan pelayanan dari tenaga perawat asal Indonesia karena etika, sopan, dan keramahan yang dimiliki tenaga kerja Indonesia. Namun, menurut Darwis, yang terjadi pada saat ini adalah para lulusan perawat cenderung “nrimo” dengan gaji yang dibawah UMR asalkan mereka bisa mendapat pekerjaan. Oleh karena itu, Darwis menghimbau para lulusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu untuk dapat membuka cakrawala pandangnya agar tidak puas dengan hanya menjadi Tenaga Kerja Sukarela (TKS) dengan penghasilan yang tidak sesuai dengan kompetensi lulusan.

“Profesi Perawat merupakan profesi professional yang tidak semua orang bisa melakukannya, jadi jangan mau digaji di bawah UMR”, pungkas Darwis. --- (Humas/SAN-ARM)