Saturday, 20 April 2024

Berita

Berita Utama

BNP2TKI Gelar Sharing Session Pemanfaatan Peluang Kerja Formal Profesional Bekerja di Jepang dan Amerika Serikat Dalam TEI 2019

-

00.10 19 October 2019 3795

BNP2TKI Gelar Sharing Session Pemanfaatan Peluang Kerja Formal Profesional di Jepang dan Amerika Serikat

Tangerang, BNP2TKI (18/10) - - Dalam rangka pemanfaatan Peluang Kerja Formal Profesional di Jepang dan Amerika, BNP2TKI menginisiasi acara sharing session bersama Konjen Republik Indonesia Chicago AS, Rosmalawati Chalid dan Konsul Bidang Ekonomi KBRI Tokyo Jepang, Rima Cempaka sebagai narasumber dan dihadiri oleh Institusi Pendidikan Bidang Kesehatan, Sekolah Menengah Kejuruan dan Bidang Perikanan sebagai peserta. Sharing session dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI, Elia Rosalina Sunityo pada Kamis (17/10/2019) di ruang Garuda 10a, ICE BSD City, Tangerang.

Dalam sharing session tersebut, Konjen RI Chicago AS, Rosmalawati Chalid menyampaikan selama beberapa dekade, kekurangan tenaga perawat telah menjadi perhatian serius sektor industri kesehatan di sejumlah negara maju, salah satunya Amerika Serikat. Untuk dapat bekerja sebagai Registered Nursed (RN) atau Licensed Practical Nurse (LPN) di AS, semua perawat asing diharuskan lulus ujian NCLEX (The National Council Licensure Examination) dan menunjukkan kualifikasi yang memenuhi standar AS. Walaupun setiap negara bagian di AS mempunyai peraturan sendiri yang mengatur praktek keperawatan, namun ujian untuk mendapatkan lisensi bekerja sebagai perawat berlaku secara nasional.

Rosmalawati dalam paparannya juga menjelaskan rencana pengiriman perawat ke AS. “Pengiriman perawat direncanakan akan melalui program Indonesia Nursing Training Pilot Project  di Milwaukee, Wisconsin. Dalam mempersiapkan kelulusan ujian NCLEX, perawat akan mengikuti training di salah satu technical college selama 3 (bulan). Selama menjalani training, para perawat akan menempuh clinical study di Ascension Colombia St. Mary’s Hospital. Setelah lulus ujian NCLEX, maka pihak rumah sakit dapat menjadi sponsor dalam mereka mendapatkan working visa H-1B setelah itu baru dilakukan konversi visa belajar menjadi visa kerja.” Papar Rosmalawati.

Dalam kesempatan yang sama Konsul Bidang Ekonomi KBRI Tokyo Jepang, Rima Cempaka memaparkan peluang kerja di Jepang melalui program Tokutei Ginou atau yang disebut juga dengan Spesified Skill Workers (SSW) untuk 14 sektor jabatan yaitu Care worker, Building Cleaning Management, Machine Parts and Tooling Industry, Industrial Machinery Industry, Electric Electronics and Information Industry, Construction Industry, Shipbuilding and Ship Machinery Industry,Automobile Repair and Maintenance, Aviation Industry, Accomodation Industry, Agriculture, Fishery and Aquaculture, Manufacture of Food and Beverages dan Food Service Industry.

“Diperlukan kerja sama yang erat antara Pemerintah RI dengan Pemerintah di tiap Prefektur Jepang untuk mempromosikan PMI guna  memenuhi lowongan kerja SSW. Selain itu juga diperlukan pelatihan bahasa jepang yang lebih intens bagi PMI sebelum dikirim ke Jepang.” Ujar Rima.

Mayoritas user di negara-negara penempatan lebih meminati Pekerja Migran Indonesia, tetapi kendala terbesar adalah kurangnya kemampuan berbahasa asing dari calon PMI. Untuk itu perlu diadakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kemampuan berbahasa asing sejak dini bagi masyarakat Indonesia khususnya untuk Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang.

Sebagai penutup, Elia Rosalina Sunityo menyampaikan bahwa BNP2TKI mempunyai portal job untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin bekerja ke Luar Negeri yaitu melalui portal jobsinfo dengan link http://jobsinfo.bnp2tki.go.id/ ** (Humas/ Ulv).