Thursday, 26 September 2024

Berita

Berita Utama

BP2MI Gaungkan Perang Semesta Melawan Sindikat dari Batam

-

00.04 6 April 2023 2259

BP2MI Gaungkan Perang Semesta Melawan Sindikat dari Batam.

Batam, BP2MI (6/7) - Korban penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia (PMI) akan bernafas lega. Begitu pula sebaliknya, bagi sindikat mereka pasti kepanasan dengan sikap Perang Semesta yang digaungkan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani tak main-main. Kali ini, Benny menghadirkan Menko Polhukam, Prof. Mahfud MD, di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), untuk memerangi langsung para sindikat penempatan ilegal PMI. Dengan dilaksanakannya “Diskusi Publik Perang Semesta Melawan Sindikat Penempatan Ilegal PMI”, Benny yakin efek jera yang akan diberikan pemerintah kepada para sindikat makin terasa.

‘’Akan terasa dan harus tegas, tanpa bertindak kompromi kepada para sindikat penempatan ilegal PMI. Dari Kota Batam kita memulai Perang Semesta tersebut. Batam juga menjadi entry point penempatan ilegal PMI. Diskusi ini akan memberi efek kejut, kita memerangi sindikat hingga ke akar-akarnya,’’ tutur Benny, Kamis, (6/4/2023).

Disampaikannya pula bahwa berbagai macam praktek perdagangan manusia tidak bisa diberi ruang di Indonesia, yang dikenal sebagai negara hukum ini. Benny membongkar peta masalah penempatan yang disebutnya para pemangku kepentingan telah mengetahui ekosistemnya.

‘’Praktek sindikat penempatan ilegal PMI merupakan kejahatan transnasional terorganisir atau transnational organized crime (TOC). Kita sudah paham seperti apa modus mereka. Musuh kita sudah jelas siapa. Mereka adalah para sindikat dan mafia penempatan ilegal yang kadang dibekingi oknum-oknum yang memiliki atributif-atributif kekuasaan-kekuasaan,’’ kata Benny.

Selanjutnya, Benny menguraikan soal apa itu yang disebut perang semesta. Negara akan mengambil posisi tegasnya membela PMI yang terus-menerus dikepung dan digoda para sindikat, mafia penempatan secara ilegal.

‘’Inilah yang kami sebut sebagi perang semesta melawan sindikat penempatan PMI. Kita tidak boleh membiarkan kejahatan kemanusiaan ini terus menerus membuat para sindikat berpesta pora dengan memperdagangkan anak-anak bangsa. Kita tidak boleh membiarkan mereka terus menerus mempermalukan negara yang membuat kita dianggap tidak berdaya. Kita tidak boleh membiarkan mereka terus menerus berpikir bahwa setiap aparatur di negara kita, bisa dibeli oleh uang-uang mereka,’’ tegas Benny.

Menurut Benny, pemerintah tidak boleh membiarkan sindikat terus menerus berpikir bahwa setiap orang yang memiliki atributif kekuasaan di negara ini, bisa diajak kerjasama dalam kejahatan dan menjadi bagian dari mereka. 

‘’Yang akhirnya catatan sejarah yang kita wariskan adalah sebuah takdir negara yang kalah dan tidak berdaya karena tidak mampu menyentuh setiap kejahatan mereka. Memang negara dalam bahaya sindikat. Kita sedang berada dalam darurat penempatan ilegal PMI,’’ tutur Benny.

Tidak sekedar itu saja, Benny menegaskan perihal esensi dari Perang Semesta yang dibunyikan BP2MI dari Batam tersebut. Menurut Benny, Perang Semesta adalah perang melawan sindikat secara revolusioner. Benny mengutarakan tiga kunci penting dalam memerangi sindikat melalui strategi Perang Semesta.

"Kerja kolaboratif untuk perang semesta yang Revolutif, harus disertai dengan 3 tindakan. Yakni, Pertama, Sosialisasi dan edukasi publik yang masif. Kedua, tindakan Pencegahan yang aktif, dan Ketiga, Penegakkan hukum secara progresif," tukas Benny.

Negara Indonesia, kata Benny, sedang berada pada situasi Darurat Penempatan Ilegal PMI. Dalam hal kejahatan terhadap PMI yang bersifat extraordinary, bukan sekedar TPPO. Namun juga berbagai tindak pidana lainnya, melibatkan banyak oknum dari berbagai instansi (K/L), dan membutuhkan kerjasama berbagai pihak.

"Perlu penanganan yang luar biasa. Dimana pendekatan yang bersifat multidoors, pengenaan TPPO juga Tindak Pidana Korporasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Harus dicari otak pelaku (mastermind) agar menimbulkan efek jera. Ini adalah Kejahatan yang dilakukan secara sistematis, terorganisir, dan melibatkan banyak pihak," kata Benny.* (Humas/AM)