BP3MI Sulawesi Tenggara dan P3MI Gelar Pembekalan Akhir Pemberangkatan Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia
-
Kendari, BP2MI (15/10) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menerima kunjungan dari Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), yakni PT Arwana Citra Lestari cabang Sulawesi Tenggara pada Senin (14/10/2024).
Kunjungan ini terkait dengan kerja sama BP3MI Sultra dan P3MI untuk Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) delapan orang calon Pekerja Migran Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri melalui skema penempatan Private to Private (P to P).
Pada pertemuan ini, Kepala Cabang PT Arwana Citra Lestari, Asra, juga mengungkapkan bahwa ada job order untuk penempatan sebagai pekerja ladang sawit di Sarawak, Malaysia. “Kami sudah proses di SIAPkerja dan verifikasi di Dinas Tenaga Kerja. Selanjutnya, kami minta untuk proses PAP di BP3MI Sultra,” ungkap Asra.
Menindaklanjuti pertemuan tersebut, BP3MI Sultra melangsungkan kegiatan PAP sehari setelahnya, pada Selasa (15/10/2024). Delapan orang calon Pekerja Migran Indonesia yang berasal dari Kabupaten Konawe, Sultra hadir didampingi oleh pimpinan cabang dan petugas lapangan PT Arwana Citra Lestari. Sebagian besar dari mereka pernah bekerja di Malaysia selama 8-12 tahun.
Setelah proses verifikasi dokumen, delapan orang calon Pekerja Migran Indonesia mengikuti kelas pembekalan yang dibawakan oleh dua instruktur PAP dari BP3MI Sultra, yakni La Ode Askar dan Yeti Sri Wahyuni.
Salah satu panitia PAP dari BP3MI Sultra, Sahir, mengungkapkan, PAP terdiri dari dua sesi yang dibawakan oleh dua instruktur bersertifikat. “Materi yang dibawakan yakni seputar memahami perjanjian kerja, mekanisme penempatan, kesehatan dan keselamatan kerja, bahaya obat terlarang, dan manajemen keuangan,” jelas Sahir.
Kepala BP3MI Sultra, La Ode Askar, menyampaikan, pekerja migran harus menjaga kesiapan mental kerja, mengikuti aturan kerja, menjaga sikap, serta memahami kontrak kerja. “Calon Pekerja Migran Indonesia harus memahami bahwa attitude dan etos kerja harus selalu ditingkatkan agar kinerjanya maksimal. Aturan kerja harus menjadi perhatian sebagaimana yang tertuang di perjanjian kerja,” pungkas Askar.
Calon Pekerja Migran Indonesia, lanjut Askar, harus memperhatikan banyak hal saat berada di negara penempatan. “Meskipun banyak kemiripan budaya dengan Indonesia, tapi saat bekerja di Malaysia para pekerja migran harus memperhatikan dan mematuhi norma serta kebiasaan masyarakat di sana,” ujar Askar.
Pada kegiatan ini, beberapa Calon Pekerja Migran Indonesia yang pernah bekerja di Malaysia juga membagikan pengalaman mereka selama bekerja di sana. * (Humas/BP3MI Sulawesi Tenggara/CLN)