BP3MI Sulteng Kembali Fasilitasi Pemulangan Pekerja Migran Indonesia Deportasi dari Malaysia
-

BP3MI) Sulawesi Tengah memfasilitasi pemulangan Pekerja Migran Indonesia Terkendala yang dideportasi dari Malaysia, pada Sabtu (22/03/2025).
Palu, KemenP2MI (24/03) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tengah memfasilitasi pemulangan Pekerja Migran Indonesia Terkendala yang dideportasi dari Malaysia, pada Sabtu (22/03/2025). Pekerja Migran Indonesia tersebut bernama Sri Eva Susanti, yang berasal dari Desa Basabungan Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Awalnya, Sri beserta kedua anaknya dideportasi melalui Dumai lalu difasilitasi oleh BP3MI Riau. Sebelum dipulangkan, mereka ditampung di rumah ramah BP3MI Riau, selanjutnya dibiayai oleh BP3MI Riau melalui jalur udara dengan pesawat Super Air Jet IU-254 ke Jakarta, Soekarno Hatta (CGK) dan tiba pukul 07:00 WIB.
Kemudian Sri menuju Palu yang biayanya difasilitasi oleh BP3MI Sulawesi Tengah. Setibanya di Bandara Udara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sri beserta kedua anaknya langsung dijemput oleh Tim BP3MI Sulawesi Tengah bersama Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitas Sosial, Dinas Sosial Provinsi Sulwesi Tengah, Djafar, untuk selanjutnya dilakukan pendataan di Kantor Dinas Sosial dan dipulangkan pada Sabtu (22/03) ke daerah asalnya.
"Kita data dulu agar bisa menjadi basic data kami dalam memberikan pelatihan untuk mensejahterakan ekonomi masyarakat," ucap Djafar.
Berdasarkan keterangan yang diberikan, Sri awalnya diberangkatkan secara prosedural untuk bekerja sebagai cleaning service. Namun, setelah masa kontrak berakhir, ia tidak melakukan perpanjangan izin kerja, sehingga ditahan dan diproses secara hukum dengan tuduhan sebagai pekerja imigran ilegal karena tidak dapat menunjukkan dokumen yang sah.
"Saat saya pulang bekerja, tiba-tiba petugas imigrasi menghampiri saya. Tanpa bicara banyak, mereka langsung membawa saya ke kantor mereka. Untungnya mereka masih beri kesempatan untuk saya mengambil anak-anak saya, sambil mereka awasi," ungkap Sri.** (Humas/BP3MI Sulawesi Tengah)