Monday, 6 May 2024

Berita

Berita Utama

Dorong Penempatan PMI Formal, BP2MI Temui Pemkab Manggarai Barat

-

00.01 8 January 2022 1659

Dorong Penempatan PMI Formal, BP2MI Temui Pemkab Manggarai Barat.

Manggarai Barat, BP2MI (07/01) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mendorong penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) formal yang berasal dari Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Selama ini, mayoritas masyarakat NTT hanya berfokus pada negara Malaysia untuk bekerja ke luar negeri, terutama pada sektor rumah tangga. 

“Kita perlu mengubah mindset bahwa bekerja ke luar negeri ini bukan hanya ke negara Malaysia saja. Ada banyak peluang kerja yang terbuka di negara-negara lain, dengan kebijakan pelindungan dan gaji yang lebih baik bagi PMI,” jelas Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia Afrika, A. Gatot Hermawan saat melakukan Kunjungan Kerja ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Provinsi NTT, Kamis (6/1/2021) dan Jumat (7/1/2021).

Meskipun Labuan Bajo adalah daerah pariwisata, lanjut Gatot, tetapi penempatan PMI ke luar negeri dapat menjadi alternatif bagi tenaga kerja lokal yang tidak terserap di dalam negeri. Namun tentunya harus diiringi dengan peningkatan kompetensi.

“Agar dapat memenuhi peluang kerja luar negeri, penyiapan kompetensi bagi tenaga kerja menjadi hal penting untuk penempatan PMI ke luar negeri, misalnya pelatihan bahasa asing,” ujar Gatot.

Gatot mengatakan, terlebih lagi sesuai dengan mandat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab dalam penyiapan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam hal penempatan dan pelindungan PMI.

“Untuk menunjukan keberpihakan terhadap PMI, Pemkab Manggarai Barat dan BP2MI perlu bersinergi dan berkolaborasi melalui kerja sama yang lebih mengikat dalam bentuk penandatanganan MoU, di mana BP2MI menyiapkan demand yakni pasar kerja luar negeri, dan Pemkab Manggarai Barat menyiapkan supply yakni SDM yang kompeten,” papar Gatot.

Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng yang menerima langsung kunjungan kerja, menyambut baik sinergi dan kolaborasi yang akan dilakukan dengan BP2MI, dan akan menindaklanjuti melalui penandatanganan MoU.

Sementara itu di waktu yang berbeda, Kadisnakertrans Koperasi dan UMKM Kabupaten Manggarai Barat, Theresia P. Asmon mengungkapkan kedatangan BP2MI ini membawa berkah sehingga membuka pengetahuan dan membantu untuk memperjelas arah kebijakan Pemkab Manggarai Barat terkait PMI ke depannya.

“Keberpihakan tenaga kerja lokal itu cukup rendah, hanya 30% yang terserap di parawisata lokal Labuan Bajo. Selebihnya diisi dengan tenaga kerja di luar provinsi NTT,” papar Theresia.

Theresia menjelaskan, saat ini permasalahan ketenagakerjaan di Kabupaten Manggara Barat bergeser, di mana permasalahan sebelumnya adalah banyaknya masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan. Saat ini, sudah banyak yang mengenyam pendidikan, namun ternyata lulusannya tidak relevan untuk pasar kerja.

“Untuk itu, hal yang menjadi PR (pekerjaan rumah) adalah peningkatan kapasitas SDM dan juga kesiapan mental SDM untuk siap kerja, terutama untuk bekerja ke luar negeri,” ungkap Theresia.

Kunjungan kerja BP2MI kemudian dilanjutkan dengan meninjau Politeknik eLBajo Commodus yang juga memiliki Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Pariwisata eLBajo. LPK ini memiliki program pelatihan antara lain Front Office, House Keeping, Tata Boga, dan Perjalanan Wisata. 

“LPK ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM di Manggarai Barat, khususnya Labuan Bajo, sehingga dapat memenuhi kapasitas yang dibutuhkan untuk bekerja di luar negeri,” tutur Direktur Pelindungan dan Pemberdayaan Kawasan Amerika dan Pasifik, Seriulina Br Tarigan saat mengunjungi LPK Pariwisata eLBajo, Kamis (7/1/2021).

Turut hadir dalam kegiatan ini Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik, Lasro Simbolon; Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika Pasifik, Servulus Bobo Riti; Direktur Penempatan NonPemerintah Kawasan Asia Afrika, Devriel Sogia; dan Kepala UPT BP2MI Provinsi NTT, Siwa. ** (Humas/SD/MIT)