Wednesday, 24 April 2024

Berita

Berita Utama

Kepala BP2MI Berikan Motivasi kepada 40 CPMI Program G to G Korea Selatan

-

00.01 11 January 2022 2454

Kepala BP2MI Berikan Motivasi kepada 40 CPMI Program G to G Korea Selatan

Jakarta, BP2MI (11/1) – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani memberikan pengarahan kepada 40  Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)  Program Goverment to Government (G to G) Korea Selatan di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat, Selasa  (12/1/2021).

Kegiatan pemberian arahan ini ditujukan untuk memberikan motivasi kepada CPMI program G to G Korea Selatan yang akan bertolak menuju negara penempatan, Korea Selatan, pada Selasa 11 Januari 2022. 

Benny menyatakan, sebanyak 40 CPMI program G to G Korea Selatan kali ini merupakan kloter pemberangkatan lanjutan dari sebelumnya, yakni: Kloter I (Fishing 29 orang), Kloter II (Manufacturing 50 orang), Kloter III (Fishing 26 orang), Kloter IV (Manufacturing 34 orang), dan Kloter V (Manufacturing + Fishing= 34 orang).

Benny menegaskan,  bahwasannya pemerintah sama sekali tidak menghalang-halangi, ataupun mempersulit, menutup, penempatan PMI ke berbagai negara penempatan.

“Rugi pemerintah kalau dengan sengaja menutup penempatan atau dengan sengaja menahan penempatan. Apa untungnya bagi kita (pemerintah)? Tidak ada. Pemerintah akan diuntungkan kalau sebanyak-banyaknya orang Indonesia yang berkesempatan kerja, cepat berangkat ke luar negeri”, tegas Benny.

Saat tahun 2020, awal terjadi pandemi Covid 19, pemerintah masih dapat memberangkatkan sebanyak 113 ribu PMI ke berbagai negara tujuan penempatan. Angka tersebut memang lebih rendah daripada rata-rata jumlah penempatan sebelum terjadi pandemi, yakni sebesar 277 ribu PMI tiap tahun.

Tahun 2021, penempatan pekerja migran mengalami penurunan menjadi 56.800 PMI. Yang berarti, telah terjadi penurunan sebesar 221 ribu orang yang tidak bisa berangkat ke negara tujuan penempatan.

“Jadi, tidak hanya Korea Selatan, tidak hanya Taiwan, seluruh negara penempatan mengalami penutupan bagi Tenaga Kerja Asing masuk ke negaranya. Sekarang kalian boleh bersuka cita karena Korea Selatan telah dibuka, tetapi justru Jepang yang sedang bersedih karena saat ini Jepang sedang ditutup untuk sementara”, ujar Benny.

Benny berharap,  kepada para CPMI Korea Selatan saat  bekerja di luar negeri, dapat menjadi perwakilan bagi pemerintah.
“Tolong sampaikan hal hal yang benar, termasuk kepada keluarga terdekat, apalagi jika saudara-saudara bisa membuktikan dua tahun bekerja di Korea dan kemudian sukses. Ketika kesuksesan itu dilihat banyak orang, itu sudah menjadi bagian dari kampanye dan pemerintah pasti terbantu” ucap Benny.

Selain itu, sambung Benny, pemerintah juga terus berusaha membantu meringankan beban CPMI. BP2MI bekerjasama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) menyediakan fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA). Selanjutnya, BP2MI akan berusaha meningkatkan bantuan fasilitas untuk CPMI, yakni dengan menerbitkan KUR PMI.

"Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan keinginan dari pemerintah untuk dapat membantu mereka yang memiliki mimpi untuk dapat bekerja di luar negeri dan meraih kesuksesan," pungkas Benny. (Humas/AA/MJ/MH)