Saturday, 27 April 2024

Berita

Berita Utama

Gelar Coffee Night Talks di PLBN Aruk, UPT BP2MI Pontianak Perkuat Sinergitas di Perbatasan

-

00.10 1 October 2021 977

Gelar Coffee Night Talks di PLBN Aruk, UPT BP2MI Pontianak Perkuat Sinergitas di Perbatasan

Pontianak, BP2MI (01/10) - Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Pontianak, Amingga M. Pimastito, menghadiri kegiatan Coffee Night Talks di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk yang digagas oleh Pos Pelayanan BP2MI Sambas untuk memperkuat sinergitas dengan para stakeholder di PLBN Aruk, Kamis (30/9/2021).

Kegiatan ini berlangsung di Rest Area PLBN Aruk, Sambas yang dihadiri oleh Customs, Immigration, Quarantine, and Security (CIQS) PLBN Aruk, Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sambas, Kapolsek Sajingan Besar, Danramil Sajingan Besar, Danki Satgas Pamtas Yonif 643 serta entitas yang terlibat di PLBN Aruk. "Kegiatan ini dilakukan untuk menyamakan persepsi terkait penanganan pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Terkendala, serta pencegahan penempatan ilegal PMI di wilayah perbatasan yang masuk melalui jalan-jalan tikus dan melibatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, serta mengantispasi masuknya varian baru COVID-19," ujar Amingga M Primastito.

Sementara itu, Danramil Sajingan Besar, Kapten Inf. Aris Yudi Yana, juga menyampaikan bahwa kendala yang dihadapi dan banyak ditemukan di lapangan adalah PMI ataupun pelintas yang tidak memiliki dokumen identitas.

Lebih lanjut, Lettu Inf. Frely Selvizer Wijaya selaku Danki Satgas Pamtas Yonif 643 menambahkan banyak terdapat jalur tidak resmi atau jalan tikus di sekitar batas Indonesia dan Malaysia yang digunakan sebagai jalan masuk ke Malaysia.

Dalam kegiatan ini juga terungkap beberapa permasalahan PMI di perbatasan Aruk, di antaranya ada yang dicegah keberangkatannya karena akan masuk melalui jalan tikus dan ditemukan pulang melalui jalan tikus. Ketika ditanya, mereka tidak mengetahui cara menjadi PMI yang sesuai prosedur.

Sementara itu, Syukri La Ranti dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kerja Entikong, Aruk mengatakan, “Tidak semua PMI pulang dalam keadaan sehat, sehingga kami berharap ada rumah sakit rujukan khusus bagi PMI di Sambas karena saat ini hanya ada satu rumah sakit rujukan, yaitu RS Soedarso di Pontianak.”

Jumlah PMI yang pulang secara mandiri melalui PLBN Aruk dari bulan Januari hingga  September 2021 berjumlah 3.209 orang, di mana 814 orang pulang karena cuti dan 2.395 orang telah habis kontrak. Pada umumnya mereka bekerja pada sektor perkebunan, konstruksi, industri, dan jasa di Sarawak, Malaysia. "Penanganan PMI di perbatasan saat ini sudah baik dan harus ada peningkatan langkah-langkah yang selama ini sudah terpadu di lapangan," tutup Amingga. * (Humas/UPT BP2MI Pontianak/EAS)