Friday, 29 March 2024

Berita

Berita Utama

Hadiri Pelepasan 410 PMI, Rieke Diah Pitaloka Siap Perjuangkan Jaminan Kesehatan

-

00.01 30 January 2023 798

Hadiri Pelepasan 410 PMI, Rieke Diah Pitaloka Siap Perjuangkan Jaminan Kesehatan

Jakarta, BP2MI (30/1) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), kembali melepas Pekerja Migran Indonesia (PMI) skema Government to Government (G to G) Korea Selatan sebanyak 410 orang di El Hotel Royale, Jakarta, Senin, (30/1/2023).

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, bersama anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, memberi sambutan motivasi kepada para PMI.

“Kalian adalah pahlawan devisa, negara berhutang kepada kalian. Kami akan membalasnya dengan membuat regulasi yang melindungi kalian, serta membuat fasilitas untuk kalian. Dengan terbatasnya anggaran, maka kita kreatif menjalin kerja sama dengan stakeholder. Untuk itu kami BP2MI butuh kerja sama dengan DPR, karena kami tidak bisa sendiri,” jelas Kepala BP2MI.

Hal ini ditanggapi positif oleh Rieke Diah Pitaloka. Rieke menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sedang berjuang untuk menyediakan jaminan kesehatan bagi PMI dan keluarganya.

“Saat ini melalui BPJS, PMI telah diberikan fasilitas jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Namun kita sama-sama sedang memperjuangkan agar ke depannya ada juga jaminan kesehatan, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun kepada bukan hanya PMI tapi juga keluarganya, mencakup istri/suami, dan tiga orang anak. Kita akan bersama memperjuangkan ini,” ungkap Duta Buruh Migran ILO ini.

Dikatakannya pula bahwa Indonesia adalah negara hukum. Dulu saat istilahnya masih Tenaga Kerja Indonesia (TKI), perlindungan bagi TKI adalah zolim.

“Namun saat ini telah menjadi PMI, maka kita lawan dan kita bisa seperti sekarang. Negara yang wajib untuk melindungi.” Kata Rieke.

Kepala BP2MI juga menegaskan bahwa dalam hal bernegara, prinsip negara adalah membuat regulasi yang berpihak kepada rakyat, yang memberi pembelaan dan perlindungan kepada PMI.
 
“Tentu regulasi-regulasi ini tidak menyenangkan bagi para sindikat mafia penempatan PMI ilegal. Tapi tidak mengapa karena ini sudah menjadi risiko. Negara tidak boleh kalah, makanya kita butuh teman-teman yang mau menjadi sekutu bersama-sama berjuang demi PMI,” ajak Benny.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan sekaligus Ketua KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), Agung Nugroho; Ketua DPC Peradi Depok, Khairil Poloan; serta Wakil Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi), Soeharjono. Ketiganya menyatakan dukungannya kepada BP2MI dan bersedia menjadi sekutu dalam pemberantasan sindikat mafia penempatan PMI ilegal.

“Kalian semua adalah PMI yang berkompeten, memiliki kemampuan bahasa, telah mengikuti dan lulus ujian, serta ditugaskan oleh negara untuk merebut peluang kerja di luar negeri. Keberangkatan kalian adalah rujukan bagi keluarga dan kenalan kalian. Terima kasih untuk kalian yang memilih jalur yang resmi untuk menjadi PMI,” tutup Benny. ** (Humas/MIT/TDW/MJV)