Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) Sulawesi Selatan Jajaki Kerja Sama dengan BP3MI Sulawesi Selatan dalam Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia
-
Makassar, KemenP2MI (3/2) - Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) Sulawesi Selatan silaturahmi ke kantor Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Selatan, Senin (3/2/2025).
Perwakilan IPM Sulsel menyampaikan kesiapan mereka untuk berkontribusi dalam pelatihan dan pemberdayaan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) serta PMI Purna.
“Kami siap berperan dalam tata kelola Pekerja Migran Indonesia melalui penyediaan sumber daya manusia (SDM) serta jaringan kampus dan organisasi Muhammadiyah sebagai mitra dalam pengembangan kompetensi Calon PMI,” ungkapnya.
Menurut perwakilan IPM Sulsel, pelatihan dan pemberdayaan bagi PMI dan PMI Purna, sesuai dengan visi misi Presiden agar calon pekerja memiliki keterampilan yang lebih baik saat bekerja di luar negeri serta dapat mandiri setelah kembali ke tanah air.
Kepala BP3MI Sulsel, Dharma Saputra, menyambut baik inisiatif kolaborasi ini dan mengapresiasi langkah IPM dalam mendukung program pelindungan dan pemberdayaan PMI.
“Kami terbuka dengan kerja sama yang ditawarkan IPM Sulsel. Dengan adanya keterlibatan SDM dari akademisi dan kampus, program pelatihan bagi PMI dapat lebih terstruktur dan efektif. Hal ini akan berdampak positif dalam meningkatkan kompetensi pekerja migran sebelum berangkat maupun setelah kembali ke Indonesia,” ungkapnya.
Dharma menganggap perlunya perancangan program pelatihan berbasis keterampilan, yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja internasional serta pendampingan bagi PMI Purna dalam membangun usaha mandiri.
“Potensi pengembangan kurikulum pelatihan khusus bagi Calon PMI di lingkungan kampus Muhammadiyah juga perlu digali,” ujarnya.
Dharma juga berharap bahwa kerja sama ini segera diwujudkan dalam bentuk program konkret yang melibatkan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan, dunia usaha, dan pemerintah daerah.
“Dengan demikian, PMI dan PMI Purna dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan dunia kerja serta memiliki peluang ekonomi yang lebih baik setelah kembali ke tanah air,” pungkasnya. (Humas/BP3MI Sulawesi Selatan)