Saturday, 20 April 2024

Berita

Berita Utama

Jajaki Peluang Kerja Australia, BP2MI Audiensi dengan PT Binamandiri Mulia Jaya

-

00.09 8 September 2022 6669

Jajaki Peluang Kerja Australia, BP2MI Audiensi dengan PT Binamandiri Mulia Jaya

Jakarta, BP2MI (8/9) – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menerima audiensi dari PT Binamandiri Mulia Jaya, di Command Center BP2MI Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Audiensi bertujuan untuk menjajaki kerjasama peluang kerja untuk penempatan Australia. PT Binamandiri Mulia Jaya, yang menjembatani FIP Group, sebuah perusahaan manajemen pekerja migran yang berbasis di Australia.

Recruitment Operational Manager FIP Group, Paul Trennery, yang berasal dari Brisbane, Australia, menyatakan kekagumannya diterima di Command Center BP2MI.

Diskusi penjajakan kerjasama dibuka dengan perkenalan Kepala BP2MI terhadap Command Center BP2MI. Benny memaparkan, bahwa semua data PMI tercatat dalam sistem, terlacak, dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Dalam sistem kami, terdata jelas data PMI, siapa, asal mana, bekerja di mana, berangkat kapan, melalui skema apa, dan lain sebagainya. Terlihat jelas jumlah total PMI resmi yang tersebar bekerja di luar negeri sejumlah 4.5 juta jiwa. 3 negara teratas adalah Malaysia, Taiwan, dan Hongkong. Australia masih belum masuk pada 3 negara penempatan tertinggi,” papar Benny sembari memberi contoh sejumlah PMI yang sedang bekerja di Australia pada saat ini.

Direktur PT Binamandiri Mulia Jaya, Karnaka, yang sekaligus menjadi penerjemah Paul Trennery, menyatakan keyakinannya, bahwa potensi kerjasama akan terwujud kelak, dapat berjalan dengan terstruktur dan terorganisir.

Amazing. Kami bertujuan membuka peluang untuk PMI bekerja di Australia, rekan kami Paul menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang sibuk. Di lain sisi Australia juga sedang membutuhkan pekerja migran yang terlatih dan terdidik. Paul sendiri pada saat ini sedang meng-handle 5000 pekerja migran di negara Asia lain, untuk bekerja di Australia,” ujar Karnaka.

Paul mendiskusikan apa yang dapat dilakukan PT Binamandiri dan FIP Group untuk membuka peluang kerja bagi para PMI untuk penempatan. Saat ini, Australia sendiri sedang membutuhkan sekitar 1.2 juta pekerja migran.

“Pekerjaan yang ditawarkan bervariasi, seperti hospitality, mechanic, food industry, chef, accomodation, nursing, dan lain sebagainya. Dengan estimasi kasar minimal gaji sekitar 30 juta rupiah per bulan, setiap jenis pekerjaan untuk skilled-worker tersedia, tinggal bagaimana pathway kita, serta regulasi Pemerintah Indonesia dalam legalisasinya,” tutur Paul.

Benny menyambut baik penjajakan kerjasama ini, Ia ingin bertukar informasi dengan Paul dan Karnaka terkait regulasi antar Australia, dengan negara Asia lain yang telah menempatkan pekerja migran mereka, lalu membandingkannya dengan regulasi yang dimiliki Pemerintah Indonesia.

“Jangan khawatir terhadap keterampilan para PMI, kita berkomitmen mempunyai standar tinggi bagi PMI. Untuk negara penempatan yang mempunyai GDP lebih besar dari Indonesia. Saya harap diskusi ini tidak berhenti sampai di sini, saya akan mengutus salah satu Direktur Penempatan untuk Kawasan Amerika dan Pasifik, untuk menindaklanjuti penjajakan kerjasama ini,” pungkas Benny. (Humas/MH/MSA/BJG)