Thursday, 25 April 2024

Berita

Berita Utama

Kepala BP2MI: Sikat Produk PMI Purna!

-

00.11 13 November 2020 2015

Kepala BP2MI: Sikat Produk PMI Purna!

Yogyakarta, BP2MI (13/11) - Rangkaian Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) dilanjutkan dari Jawa Barat ke Yogyakarta dengan mengusung tema "Purna Kreatif, Ekonomi Bangkit".  Tema ini diangkat di Yogyakarta karena  Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna asal Yogyakarta telah membuktikan kreativitasnya untuk merintis dan membangun usaha yang bervariasi.

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani,  mengapresiasi kreativitas para  PMI  Purna asal Yogyakarta. Di hadapan  Disnaker Daerah Istimewa Yogyakarta, pegawai UPT BP2MI Yogyakarta, dan PMI Purna, ia mengajak untuk melariskan seluruh produk-produk PMI Purna yang sudah dihasilkan dari kegiatan pemberdayaan dan pelatihan seusai mereka bekerja dari luar negeri.

"Sekarang kita tidak hanya memiliki slogan sikat sindikat pengiriman ilegal PMI, tetapi mari bersama kita juga sikat produk-produk Purna PMI!" tegas Benny di kantor UPT BP2MI Yogyakarta, Jumat (13/11/2020).

Dalam kegiatan ini, sebanyak 30 produk purna yang dipamerkan. Pun, dilaksanakan launching aplikasi TuQu, sebuah aplikasi pintar yang menghubungkan para pembeli, pedagang, dan kurir lokal dengan layanan utama berupa kebutuhan harian rumah tangga yang dapat dibeli langsung dari pedagang lokal dan diantar ke rumah. Aplikasi ini merupakan hasil karya kreatif  PMI Purna Yogyakarta yang kini sedang berkembang di 'Kota Gudeg'.

Di samping itu, Benny juga mengapreasiasi Desa Wisata Garongan yang dirintis dan dikelola oleh Purna PMI. Sebanyak 80 orang dari 120 orang anggota paguyuban Desa Wisata Garongan merupakan Purna PMI yang pernah bekerja di Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, Malaysia, dan negara lainnya. 

"Desa Wisata ini sangat visioner karena sebelum kami menggalakan PMI sebagai Duta Wisata di luar negeri,  PMI Purna  ini sudah membuat Desa Wisata, membawa keahlian bahasa dan pengalamannya di luar negeri untuk menjadi modal membangun di Yogyakarta. Oleh karenanya, bagi Calon PMI di sini yang akan berangkat, saya menitip pesan untuk mempromosikan Indonesia sebagai negara yang indah dan ramah. Bapak/Ibu sekalian adalah Duta Wisata Indonesia yang mampu mengabarkan hal-hal baik tentang Indonesia," papar Benny.

Tidak hanya itu, Yogyakarta juga dikenal sebagai daerah yang mempromosikan penguatan penempatan PMI sektor formal. Sebagian besar PMI asal Yogyakarta bekerja di pemberi kerja berbadan hukum yang juga mempersyaratkan kompetensi khusus. Hal ini ditunjukkan dengan mitra UPT BP2MI Yogyakarta dalam penempatan PMI dengan jumlah tertinggi adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebanyak 212 atau 51% dari 403 lembaga yang mendukung penempatan PMI adalah SMK.

Sebagai 'Kota Pelajar', Yogyakarta dapat memanfaatkan lembaga pendidikan formal sebagai penyiap tenaga kerja yang dapat diserap oleh dunia. Hal ini, kata Benny, merupakan bentuk pelindungan terhadap PMI pada masa sebelum bekerja. 

"Oleh karenanya saya terus mendorong pemanfaatan lembaga pendidikan formal sebagai sumber supply Pekerja Migran Indonesia. Penguatan penempatan PMI sektor formal juga merupakan salah satu dari 9 program prioritas saya. Tentu saja, program ini merupakan upaya untuk mengimplementasikan sikat sindikat! Kita cetak PMI pintar agar calo gentar," tukas Benny.

Di kesempatan yang sama, Kepala Disnakertrans Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Aria Nugrahadi, menyebut angka penempatan PMI asal Yogyakarta pada tahun 2018 sebanyak 791 orang, tahun 2019 mencapai 1.114 orang, dan tahun ini sejumlah 168 orang. Kegiatan pemberdayaan PMI di Yogyakarta telah dilakukan sejak tahun 2010 dengan menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan, produk olahan, kuliner, manajemen usaha, dan pariwisata. 

Ia pun berharap seluruh produk dan usaha yang dihasilkan oleh Purna PMI asal Yogyakarta dapat terus berkembang dan bertambah hingga meluas ke berbagai daerah di luar Yogyakarta.

"Kami sebagai Pemerintah Provinsi berharap semoga aplikasi tuQu yang akan dirilis hari ini bisa berkembang ke jenjang yang lebih luas lagi dan menginspirasi Purna PMI lainnya," imbuh Aria Nugrahadi.*** (Humas BP2MI)