Friday, 20 September 2024

Berita

Berita Utama

Konsinyasi Penyusunan Materi OPP dari PNP Asaf Resmi Dibuka

-

00.09 20 September 2024 71

Konsinyasi Penyusunan Materi OPP dari PNP Asaf Resmi Dibuka

Bogor, BP2MI (20/9) - Gerak masif dan kerja progresif yang dicanangkan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) semakin optimalkan dijalankan. Termasuk dalam hal pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari ujung rambut sampai ujung kaki. 

Dalam hal melahirkan PMI yang berkompeten, BP2MI dalam kesempatan, Kamis, (19/09/2024), BP2MI melalui Kedeputian Bidang Penempatan dan Pelindungan Asia dan Afrika, khususnya Direktorat Penempatan Nonpemerintah kawasan Asia dan Afrika (PNP Asaf), menggelar Konsinyasi Penyusunan Materi OPP di kawasan Asia dan Afrika.

‘’Kegiatan Konsinyasi Penyusunan Materi OPP di kawasan Asia dan Afrika ini bertujuan untuk menghadirkan panduan, kerangka, dan acuan materi yang nanti akan disampaikan instruktur (fasilitator) dalam pelaksanaan OPP. Kami juga mau memastikan kesiapan mental Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) agar mereka berangkat bekerja ke luar negeri, dengan kualifikasi profesional dan kompetensi melalui Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP). Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 19 - 21 September 2024, saya berharap input dari kegiatan ini membawa manfaat bagi PMI, Keluarganya, dan bagi kita semua,’’ kata Direktur Penempatan Nonpemerintah kawasan Asia dan Afrika, Mocharom Ashadi,  saat menyampaikan laporan di Lorin hotel Bogor, Jawa Barat. 

Terkait penyelenggaraan OPP bagi Calon Pekerja Migran Indonesia, tambah Mocharom, disebutkan bahwa OPP menjadi bagian kunci dalam melahirkan PMI yang kompeten. 

Selain itu, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Firdaus Zazali,  menyampaikan apresiasi atas Konsinyasi yang dilaksanakan PNP Asaf.

‘’Pelaksanaan Konsinyasi Penyusunan Modul OPP ini sangat penting, dan kami mengapresiasi atas apa yang dilakukan teman-teman dari Direktorat Penempatan Nonpemerintah kawasan Asia dan Afrika. Kami berharap kegiatan Konsinyasi juga dapat dilakukan Direktorat kawasan lainnya di BP2MI. Karena soal substansi memang harus dirumuskan atau disusun Direktorat teknis. Mari kita ikuti kegiatan ini, dan berkontribusi menyampaikan pikiran, pengalaman dalam kegiatan ini,’’ ujar Firdaus.

Sementara itu, Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Asia dan Afrika,  Lasro Simbolon, dalam arahannya menyampaikan pentingnya kerja kolaborasi dibangun. Kegiatan Konsinyasi Penyusunan Materi OPP menurutnya kegiatan penting yang merupakan satu dari banyaknya kegiatan yang dilakukan BP2MI. Lasro berharap semua peserta yang diundang dari Kementerian Lembaga, NGO, dan internal BP2MI dalam membawa manfaat.

‘’Saya berharap kegiatan ini melahirkan inside yang positif untuk kerja-kerja kita di BP2MI. Karena inilah upaya konkrit kita dalam mencegah lahirnya PMI unprosedural dan PMI yang tidak memiliki kualitas. Penyusunan materi OPP ini merupakan satu dari banyaknya kegiatan yang telah kita lakukan. Mari kita serius mengikuti kegiatan ini,’’ tutur Lasro.

Tak hanya itu,  Deputi Lasro menyebut bahwa materi OPP akan menjadi guidance bagi instruktur OPP sehingga kegiatan pembelajaran di OPP berjalan secara terstruktur. ‘’Materi OPP menurut saya merupakan baseline untuk kita mencetak para PMI yang handal dan profesional. Dan cara  kita untuk memotong mata rantai penempatan ilegal PMI. Inilah cara edukasi terus menerus yang dilakukan BP2MI,’’ ujar Lasro menutup. 

Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri Migrant Care, PPSDM BP2MI, dan internal BP2MI lainnya. Hadir juga narasumber dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan, Serikat Buruh Migran Indonesia dan IOM. Selesai prosesi pembukaan tim kerja Konsinyasi Penyusunan Materi OPP langsung melanjutkan ke sesi pemaparan materi dan diskusi. (Humas/MJV).