Lepas 556 Pekerja Migran ke Korsel dan Jerman, Deputi BP2MI: Kalian adalah Pahlawan Bangsa, Tetap Teguh dan Kuatkan Hati
-
Jakarta, BP2MI (5/8) - Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Lasro Simbolon, melepas sebanyak 551 Pekerja Migran Indonesia Program Government to Government (G to G) Korea Selatan dan 5 Pekerja Migran Indonesia G to G Jerman di eL Hotel Jakarta, Senin (5/8/2024).
Hadir pula sebanyak 26 calon Pekerja Migran Indonesia yang sedang mengikuti Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) sebelum berangkat ke Korea Selatan. Deputi Lasro menegaskan, kegiatan pelepasan Pekerja Migran Indonesia, seperti mengutip ungkapan Kepala BP2MI Benny Rhamdani, adalah sebuah penghormatan kepada para pahlawan bangsa.
“Kalian adalah pahlawan devisa yang telah menyumbangkan sebesar 227 triliun rupiah pada tahun 2023 lalu. Acara seperti ini selalu mengharukan dan membanggakan. Ini adalah pesan kepada pu keluarga dan devisa negara, dicapai dengan perjuangan yang tidak mudah,” jelas Lasro.
Pekerja Migran Indonesia yang hadir saat ini, lanjut Lasro, adalah anak-anak bangsa yang mempersiapkan diri dengan baik, memiliki kompetensi dan siap bekerja di negara-negara penempatan.
“Di luar sana masih banyak yang berangkat secara nonprosedural melalui jalur-jalur tikus. Namun, kalian ini berbeda karena memilih untuk mengatakan tidak kepada calo penempatan ilegal. Tetaplah teguh dan kuatkan hati, jangan mudah cengeng. Karena ini adalah impian Anda, orang-orang terpilih yang dipersiapkan dengan baik, jadi pegang teguh impian Anda, apapun yang dihadapi di sana,” ungkapnya.
Lasro berpesan kepada para Pekerja Migran Indonesia yang akan berangkat ke Korea dan Jerman, bahwa kedua negara itu adalah negara yang penuh disiplin, kerja keras, dan profesional.
“Selama berada di sana, tunjukkan bahwa anak-anak Indonesia juga memiliki karakter tersebut. Ambil etos kerja tersebut, lalu praktikkan di Indonesia saat kembali nanti,” tambahnya.
Sebagai penutup, Deputi Lasro mengingatkan agar para Pekerja Migran Indonesia tidak hanya bekerja, namun juga menyediakan waktu untuk merencanakan masa depan setelah kembali ke Indonesia.
Hadir pula dalam kegiatan ini Advisor GIZ Triple Win Indonesia, Agis Adiluhung. ** (Humas/MIT)