Saturday, 4 May 2024

Berita

Berita Utama

Lewat Car Free Day, BP3TKI Tanjungpinang Sosialisasikan P2PMI Prosedural dan Aman

10.04 30 April 2019 1667

Tanjungpinang, BNP2TKI (30/04/2019)  BP3TKI Tanjungpinang kembali melakukan kegiatan sosialisasi Penempatan dan Perlindungan PMI prosedural dan aman kepada masyarakat. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut memanfaatkan kegiatan car free day yang dilaksanakan pada dua tempat yang berbeda.

Diawali pada hari Sabtu (27/4), tim yang bejumlah lima orang dan dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program, Reonald Simanjuntak, menyasar keramaian di car free day Kijang, Kabupaten Bintan.  Tim BP3TKI melaksanakan sosialisasi dan pemberian leaflet berisi informasi bekerja secara  prosedural dan aman kepada warga Kijang di taman sekitar Mesjid Raya Kijang. Masyarakat yang datang pun tampak antusias dalam mendengarkan penjelasan dari petugas. Ditandai dengan ramainya booth BP3TKI Tanjungpinang dikunjungi oleh warga yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut.

Menurut Reonald, daerah Kijang merupakan salah satu daerah kantong PMI di Kabupaten Bintan. Hanya saja selama ini banyak warga Kijang yang berangkat bekerja ke luar negeri secara musiman, dan tanpa melalui prosedur penempatan yang benar. Oleh sebab itulah, mengapa pihaknya memilih daerah Kijang menjadi lokus pelaksanaan sosialisasi.          
               
Selang sehari setelah pelaksanaan sosialisasi di daerah Kijang, Minggu (28/4)  BP3TKI Tanjungpinang kembali melaksanakan kegiatan sosialisasi P2PMI prosedural dan aman pada car free day kota Tanjungpinang. Kegiatan yang berlangsung di daerah pinggir laut di sekitar gedung Gonggong yang menjadi landmark kota Tanjungpinang tersebut, selalu ramai dikunjungi warga kota Tanjungpinang.

Dalam melaksanakan sosialisasi ini, BP3TKI Tanjungpinang kembali menurunkan tim yang berjumlah 5 orang, Reonald mengatakan bahwa antusiasme warga kota Tanjungpinang dalam kegiatan sosialisasi P2PMI prosedural dan aman yang dilaksanakannya tidak kalah dengan kegiatan yang sama pada hari sebelumnya.

“Banyak warga masyarakat yang menanyakan informasi saat petugas menyebarkan leaflet. Kepada petugas warga mengatakan selama ini mereka tidak pernah mendapatkan informasi mengenai bekerja migran, sehingga mindset bekerja menjadi PMI bagi masyarakat hanyalah di sektor informal, padahal sebenarnya tidak,” ungkap Reonald.
               
Di tempat terpisah, Kepala BP3TKI Tanjungpinang, Mangiring Sinaga, menyampaikan bahwa sosialisasi yang gencar dilakukan jajarannya adalah upaya perlawanan terhadap  praktik penempatan PMI secara non prosedural.
               
“Selama ini masyarakat diperdaya oleh gencarnya tipu daya tekong yang memberikan iming-iming dapat mencarikan pekerjaan di luar negeri dengan cepat dan bergaji besar, tetapi pada kenyataanya zonk. Setelah mendapatkan zonk barulah mereka sadar akan pentingnya prosedur penempatan yang benar sesuai Undang-undang,” tutur Sinaga.
               
Pria berdarah batak kental tersebut memang sangat fokus dalam memerangi praktek PMI non prosedural melalui pelaksanaan sosialisasi yang gencar. Hal ini dibuktikan dengan inovasinya dalam melaksanakan sosialisasi melalui unit mobi-link, yang menurutnya terbukti efektif saat diimplementasikan ketika ia memimpin BP3TKI Lampung.
               
“Di Tanjungpinang, sudah hampir setahun mobi-link hadir membantu kegiatan sosialisasi P2PMI prosedural dan aman, mudah-mudahan hasilnya sama seperti saat di Lampung, (mobi-link) bisa efektif dan bermanfaat bagi warga masyarakat di Kepulauan Riau,” timpal Sinaga mengakhiri keterangannya. (BP3TKI Tanjungpinang-Irf)