Madiun, BP2MI (16/10) – Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Madiun kembali menggelar sosialisasi peluang kerja luar negeri dalam rangkaian kegiatan MARS (Madiun Road to School). MARS kali ini berlangsung di NCL, sebuah Lembaga Pendidikan Perhotelan dan Kapal Pesiar di Kota Madiun yang dilaksanakan secara berturut-turut sejak Senin (10/10) hingga Sabtu (15/10). P4MI Madiun melakukan sosialisasi di delapan kelas dengan total peserta lebih dari 160 mahasiswa dari berbagai jurusan antara lain Housekeeping, Food and Beverages Product, Food and Beverages Services serta Front Office.

Koordinator P4MI Madiun, Titis Maryanti Yurita yang juga pengisi materi pada kegiatan ini menyampaikan, dengan berangsur dibukanya penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke 75 Negara tujuan sesuai perubahan ke-15 Keputusan Direktur Jendral (Kepdirjen) Bina Penta Kementerian Ketenagakerjaan, kegiatan MARS menjadi penting dilaksanakan sebagai sarana edukasi pelajar yang akan segera memasuki usia kerja.

“Harapan kami generasi muda Indonesia yang hendak memasuki dunia kerja bisa mendapatkan informasi peluang kerja dan prosedur bekerja di luar negeri secara aman dan benar, agar mereka memiliki pandangan yang luas bahwa ada banyak peluang kerja di berbagai belahan dunia yang bisa dicapai pemuda-pemudi kita” imbuh Titis.

Bekerja di luar negeri, lanjut Titis, merupakan salah satu peluang yang terbuka lebar bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) termasuk generasi muda yang baru memasuki usia kerja. Hal ini harus diimbangi dengan pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai prosedur bekerja di Luar Negeri sehingga  dapat membantu para pencari kerja yang belum memiliki pengalaman bekerja di luar negeri.

Yohanes Arif, selaku manajer NCL Madiun mengucapkan terima kasih kepada BP2MI khususnya P4MI Madiun atas berjalannya kegiatan Sosialisasi Penempatan Pekerja Migran Indonesia secara Prosedural.

“Harapannya untuk tahun depan dan seterusnya kegiatan ini bisa kembali terlaksana, sehingga seluruh siswa bisa terus memperoleh informasi semisal mereka memutuskan untuk bekerja di luar negeri” ujar Yohanes.

Salah seorang peserta MARS dari jurusan Food and Beverages Product, Dicky, memberi kesan yang bagus terhadap kegiatan ini. Ia mengaku menjadi lebih memahami tahapan untuk bekerja di luar negeri yang aman setelah mengikuti kegiatan MARS. “Wawasan saya dan rekan-rekan juga semakin terbuka mengenai peluang kerja dan tata cara bekerja di luar negeri sesuai prosedur” ungkapnya. ***(HUMAS/BP3MIJATIM)