Kupang, BP2MI (17/11) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Timur (NTT) melanjutkan kegiatan pembekalan kepada dua belas Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang akan diberangkatkan dengan skema Private to Private (P to P), melalui kegiatan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP), pada Rabu (17/11/2022), yang merupakan tahapan pelindungan sebelum bekerja.

Kegiatan ini bertujuan agar adanya kesiapan mental dan pengetahuan para CPMI sebelum berangkat ke negara tujuan penempatan. Karena diberikan pembekalan, informasi berisi petunjuk untuk bekerja, adat kebiasaan, norma kehidupan masyarakat negara penempatan, serta pencegahan maupun penanganan masalah, salah satunya adalah pembekalan tentang bahaya narkoba.

"Pelindungan kepada PMI adalah meliputi pelindungan untuk mencegah kasus ketenagakerjaan dan non ketenagakerjaan. Pemberian materi tentang bahaya narkoba pada kegiatan OPP adalah bentuk pelindungan untuk mencegah terjadinya kasus non ketenagakerjaan,” ujar Kepala BP3MI NTT, Siwa.

Pemberian materi tersebut, lanjut Siwa, berisi tentang mengenal bahaya modus, konsumsi dan hokum, serta pesan maupun petunjuk untuk terhindar dari bahaya narkoba. Tujuannya agar PMI tidak menjadi korban sindikat narkoba.

"12 PMI yang diberikan OPP ini akan bekerja di sektor informal, yang terdiri dari, Bukit Mayak Asri sebanyak tujuh orang tujuan Malaysia, PT. Falia Sinatrya Sejati sebanyak empat orang tujuan Malaysia, dan PT. Prima Duta Sejati sebanyak satu orang tujuan Hongkong,” jelas Siwa.

Siwa mengatakan, BP3MI NTT telah memberikan pelayanan proses penempatan CPMI periode Januari-November 2022 sebanyak 149 orang. 139 orang diantaranya mendapat pelayanan OPP dan perekaman E-PMI. Jumlah ini diperkirakan akan  bertambah sampai pada akhir tahun 2022.** (Humas/BP3MI NTT/MIF)

-