Thursday, 1 May 2025
logo

Berita

Berita Utama

Plt Kepala BP2MI: Tidak Hanya Literasi Keuangan, PMI Juga Perlu Edukasi Keuangan

-

00.03 9 March 2020 2020

Plt Kepala BP2MI saat memberikan arahan pada kegiatan Literasi Keuangan PMI, di Jakarta, Senin 09/03/2020.

Jakarta, BP2MI (09/03/2020)--  Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Tatang Budie Utama Razak menyampaikan tidak hanya literasi keuangan, PMI juga perlu mendapatkan edukasi keuangan. 

"Literasi dan edukasi keuangan sangat di perlukan untuk PMI. Ini merupakan modal penting untuk PMI agar bisa memanfaatkan dan mengelola keuangannya," ujar Tatang dalam Kegiatan Literasi Keuangan PMI, di Jakarta, Senin 09/03/2020.

Menurut Tatang, literasi dan edukasi keuangan bagi PMI sangatlah penting karena saat ini masih banyak PMI yang konsumtif dalam mengelola penghasilannya. Kedepannya, setelah mendapatkan literasi ini, para Instruktur OPP (Orientasi Pra Pemberangkatan) dapat mengajarkan kepada PMI mengenai cara mengelola keuangan yang baik agar para PMI bisa lebih sejahtera dan mampu membangun sebuah usaha saat mereka pulang ke tanah air.

"Tujuan akhir mereka bukanlah menjadi PMI, ini hanya tujuan antara saja. Tujuan akhir mereka adalah mencari kesejahteraan dan kebahagian untuk diri mereka sendiri beserta keluarganya," jelasnya. 

Tatang berpesan kepada para Instruktur OPP bahwa prinsip berhasil atau tidaknya PMI tergantung pada arahan dari instruktur OPP. Untuk itu para Instruktur, harus banyak belajar serta harus berubah dengan memunculkan berbagai inovasi-inovasi baru.

"Instruktur memiliki upaya dan tanggung jawab dunia akhirat. Ini adalah momentum untuk memberikan manfaat kepada PMI. Dengan cara ini, PMI bisa membuka cakrawala baru sehingga kita bisa memberikan kontribusi nyata kepada PMI," jelasnya.

J Doni Bima Herjuno, Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer BNI menyatakan, program literasi keuangan untuk PMI ini adalah bentuk kerjasama PT Bank BNI dengan BP2MI. Tujuannya untuk meningkatkan literasi keuangan bagi PMI dengan membekali PMI mengenai pemahaman tentang pengelolaan keuangan sebelum berangkat bekerja ke luar negeri.

"Tidak hanya menerima gaji namun bagaimana caranya PMI bisa berinvestasi. Sehingga saat mereka kembali ke tanah air mereka sudah mampu membuka usaha sendiri dengan modal sendiri," paparnya.

Dari pelatihan ini, diharapkan para instruktur BP2MI dapat menjadi advisor untuk mengajarkan bagaimana mengelola keuangan yang baik bagi PMI.  Literasi keuangan ini tidak hanya sekedar pelatihan tapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan PMI.

Eko Setyo Nugroho Ganeral Manager Divisi International BNI menyampaikan, BNI saat ini memiliki program yang komprehensif untuk mensejahterakan PMI. Mulai dari pra penempatan hingga kembali PMI ke tanah air. 

Untuk pra pemberangkatan, BNI memiliki program literasi keuangan. Saat di negara penempatan, BNI mempunyai program Keluarga Migran Indonesia (KAMI) bersama BNI. Program ini tidak hanya melakukan pelatihan mengenai literasi keuangan, namun juga tentang kewirausahaan. Setelah PMI pulang ke tanah air, BNI juga punya program KUR TKI sebagai modal usaha bagi para Purna PMI.  

"Saat ini terdapat sekitar 600 ribu PMI yang bekerja di luar Negeri yang telah menggunakan tabungan BNI untuk menyimpan uang maupun mengirim hasil gajinya ke keluarga," jelasnya.

Kegiatan literasi keuangan untuk PMI ini merupakan program kerjasama dengan PT Bank BNI. Dalam kegiatan tersebut disampaikan berbagai materi dari para Narasumber kepada para instruktur OPP sebgai peserta literasi keuangan BP2MI.*** (Humas/MH/Ulv)