Raup 100 Juta Tiap Bulan, PMI Rofi'i Sukses Budidaya Jamur dan Pengolahan Makanan
-

Raup 100 Juta Tiap Bulan, PMI Rofi'i Sukses Budidaya Jamur dan Pengolahan Makanan.
Asahan, BP2MI (20/02) - Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, memiliki wisata kuliner yang terkenal dari olahan jamur. Di rumah Jamur 208 yang berlokasi di Jalan Budi Utomo 116 Siumbut Baru, Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, memiliki menu makanan yang mayoritasnya terbuat dari jamur, hingga jus jamur yang menjadi menu andalannya.
Ahmad Rofi'i, pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, merupakan pemilik rumah jamur yang sukses meraup omset 100 juta per bulan dengan budidaya jamur dan pengolahan makanan dari jamur. Suami dari Juariah yang sukses membangun usaha ‘Rumah Jamur 208’ ini diketahui pernah menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Selangor Malaysia tahun 2005, di mana ia bekerja di perusahaan aluminium selama tiga tahun.
Di sela waktu berkerja di Malaysia, Rofi'i menyempatkan diri menimba ilmu belajar budidaya jamur di Citra Mushroom Roses Malaysia. Hingga akhirnya pada tahun 2007 ia pulang ke Indonesia.
Pria yang memiliki tiga orang anak ini sempat kebingungaan selama enam bulan setelah pulang dari Malaysia untuk mencari peluang usaha. Akhirnya pada pada tahun 2008 dengan dukungan istri, Rofi'i memutuskan untuk mulai membudayakan jamur tiram hingga pengolahan makanan yang terbuat dari jamur.
Diawal usahanya, Rofi'i bersama istri memasarkan jamurnya ke pasar tradisional dan door to door hingga jualan di sekolah anaknya. Dengan ketekunan dan kerja kerasnya, pada tahun 2012 usaha Rofi’i berkembang pesat menjadi rumah jamur yang memiliki 10 orang karyawan dengan omset 100 juta per bulannya. Dengan semangat kerja kerasnya, Rofi'i bahkan dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi.
Rofi'i juga selalu terbuka menerima kunjungan dari instansi-instansi pemerintah daerah, dalam hal cara budidaya jamur hingga pengolahan jamur menjadi makanan.
“Banyak juga teman-teman dari berbagai daerah belajar budidaya jamur disini, dan ada juga dari mereka yang berhasil. Bahkan kami juga bekerjasama dengan UPT BP2MI Provinsi Sumatera Utara yang menjadi motivator bagi para PMI purna,” ujar Rofi’i.
Rofi'i berpesan kepada teman-teman PMI yang masih bekerja untuk bekerja dengan jujur dan baik. Ambillah ilmu sebanyak-banyaknya di negeri orang, karena dengan ilmu yang di dapat bisa menjadikan jalan untuk dikembangkan saat kembali ke tanah air.
“Untuk PMI Purna janganlah cepat putus asa. Terus berusaha dan yakin dengan kemampuan yang dimiliki, karena keberhasilan memerlukan waktu. Jadi jangan takut gagal, terus mencoba dan tekuni pasti dapat mengubah kehidupan kita,” tutup Rofi’i. **(Humas/aff)