Bandar Lampung, BP2MI (16/3) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Lampung selenggarakan sosialisasi penyebarluasan informasi peluang kerja luar negeri, khususnya kawasan Amerika dan Pasifik, di Aula SMK Negeri 5 Bandar Lampung, Kamis (15/03/2023).

Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 80 siswa dari beberapa lembaga pendidikan, atau lembaga pelatihan seperti SMKN 4 Bandar Lampung, SMKN 7 Bandar Lampung, Poltekkes Tanjung Karang, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Captain’s Club College Lampung, serta ICA (Indonesian Chef Association) Badan Pengurus Daerah (BPD) Lampung.

Kepala SMK Negeri 5 Bandar Lampung, Ifraim Azis, menyampaikan apresiasi atas kedatangan BP3MI Lampung. Ia berharap informasi yang disampaikan dapat menjadi peluang bagi para siswa yang akan memasuki dunia kerja.

“Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat membuka wawasan para generasi baru untuk memperoleh pemahaman komprehensif, sehingga para siswa dapat membawa nama baik sekolah, bangsa, dan negara, di kancah internasional,” ujar Ifraim dalam sambutannya.

Kepala BP3MI Lampung, Ahmad Salabi, beri motivasi kepada para siswa untuk memulai belajar bahasa asing. Faktanya, peluang kerja di luar negeri sangat luas, sehingga kebutuhan akan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terdidik dan terlatih terbuka lebar. Terlebih menurutnya, alumni SMK di Bandar Lampung mampu bersaing di lapangan kerja internasional.

“Yang pertama, penting untuk memahami informasi yang benar, terkait persyaratan bekerja ke luar negeri. Hindari tawaran yang diberikan oleh oknum-oknum yang tidak jelas seperti calo, karena melanggar hukum, rawan penipuan, dan beresiko kegiatan ilegal,” ungkapnya.

Sementara itu, Analis Bahan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan kerja, Direktorat Penempatan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI Pusat, Abri Danar Prabawa, turut menyampaikan beberapa contoh jenis pekerjaan yang dibutuhkan di Amerika dan Pasifik.

“Negara di Amerika dan Pasifik membutuhkan pekerja usia produktif di sektor kesehatan, pertanian, konstruksi, hospitality, retail, dan juga transportasi. Berbagai pilihan sektor tersebut diharapkan menarik minat para siswa untuk bekerja, berkarir secara profesional,” paparnya.

Selaras dengan Salabi, Abri menekankan pentingnya memahami tahapan-tahapan bekerja ke luar negeri sesuai prosedur, dan sesuai peraturan yang berlaku.

“Berbeda dengan penempatan PMI resmi, pemberangkatan nonporsedural tidak akan mendapat benefit seperti pendidikan-pelatihan, asuransi, jaminan sosial, pelindungan hukum, dan sebagainya. Berbagai benefit tersebut sebagai bentuk pelindungan kepada PMI dari penempatan ilegal,” pungkasnya. (Humas/BP3MI Lampung/BP3MI7/ASBGumay)

-