Skema Potong Gaji untuk Biaya Penempatan Pekerja Migran
-

Kepala BP3TKI Padang, Dra. Lismia Elita, MM memberikan penjelasan mengenai peluang kerja ke luar negeri dan cara bekerja yang aman sesuai dengan atura
Calon pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang ingin berangkat ke luar negeri tak perlu risau masalah biaya penempatan. Skema potong gaji yang dapat dilakukan untuk meringankan biaya penempatan CPMI yang hendak bekerja ke luar negeri.Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Padang, Dra. Lismia Elita, MM kepada puluhan siswa-siswi serta alumni dari SMK Dhuafa Kota Padang pada Senin, 20 Mei 2019.
“Biaya penempatan tersebut dapat diatur oleh CPMI dengan PPTKIS (Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta) atau P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia). Skema potong gaji dan hal yang mengatur mengenai biaya penempatan terdapat diperjanjian kerja. Maka, dari itu perjanjian kerja harus dibaca dengan seksama sebelum ditandatangani”, ujar Lismia dalam kegiatan sosialisasi mengenai Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia tersebut.
BP3TKI Padang hadir dalam masa penandatangan perjanjian kerja dan memastikan perjanian kerja tidak merugikan baik bagi CPMI maupaun PPTKIS. Hal ini merupakan bentuk amant dari UU No 18 tahun 2017 untuk melakukan pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia baik itu sebelum, saat dan setelah kembali dari luar negeri.
Dalam kegiatan sosialisasi ini peserta juga mendapat penjelasan mengenai peluang kerja bagi lulusan SMK. Mulai dari peluang kerja Operator Production di Malaysia yang paling digemari oleh Masyarakat Minangkabau hingga jabatan di bidang amanufatur di Korea Selatan. Selain itu, dijelaskan pula mengenai 17 PPTKIS yang memiliki izin dan boleh merekrut di wilayah Sumatera Barat.
“Sebanyak 17 PPTKIS terdiri dari satu kantor pusat dan enam belas kantor cabang inilah yang memiliki izin dari Dinas Bidang Ketenagakerjaan untuk dapat menempatakan PMI ke luar negeri. Merekalah yang memiliki info peluang kerja khususnya ke Malaysia. Jika, ada yang mengajak bekerja ke luar negeri bukan dari Perusahan ini maka perlu berhati-hati”, ungkap Lismia.
Kepala Sekolah SMK Dhuafa, Esneti, S.Pd, MM mengungkapkan rasa terimakasih atas pencerahan yang diberikan kepada alumi dan siswa-siswinya sehingga dapat berpikir untuk peluang bekerja ke luar negeri yang lebih baik. Beliau juga sangat berharap kegiatan sosialisasi ini dapat mendorong siswa-siswi khususnya yang perempuan agar setelah lulus nanti mencoba mencari kerja bukan langsung menikah. (humas/bp3tkipdg/dba)