Tangkap Peluang Kerja, BP2MI Gelar FGD Siapkan Penjajakan Prioritas Negara Penempatan di Kawasan Eropa dan Timur Tengah
-

Tangkap Peluang Kerja, BP2MI Gelar FGD Siapkan Penjajakan Prioritas Negara Penempatan di Kawasan Eropa dan Timur Tengah
Jakarta, BP2MI (15/10) – Dalam upaya memantapkan daya tangkap terhadap peluang kerja, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melalui Direktorat Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) Persiapan Penjajakan Prioritas Negara Penempatan di Kawasan Eropa dan Timur Tengah Tahun 2025.
Plt. Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, Alamsyah Rm. Situmeang mengatakan, kegiatan dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan untuk menghasilkan suatu keluaran yang konstruktif bagi penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia khususnya di Kawasan Eropa dan Timur Tengah.
“Dalam forum yang berbahagia hari ini, kita akan membahas dan merumuskan strategi persiapan penempatan, upaya untuk menggagas suatu regulasi yang efisien sebagai payung hukum, serta untuk meningkatkan kolaborasi antar pemangku kepentinganan terkait penempatan Pekerja Migran Indonesia di Kawasan Eropa dan Timur Tengah,”, ungkap Alamsyah saat FGD, Selasa (15/10/2024) di Mercure Hotel Gatot Subroto, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi yang membuka acara FGD, menyampaikan bahwa peluang kerja pada beberapa Negara di Kawasan Eropa dan Timur Tengah harus ditangkap dengan kesiapan dari sisi supply, regulasi dan serta kompetensi dari Calon Pekerja Migran Indonesia.
“Terdapat tiga negara yang menjadi sasaran prioritas yang telah dijajaki, yakni Arab Saudi, Jerman dan Kuwait. Untuk Arab Saudi kita telah menandatangani Implementing Agreement dengan Pemerintah Saudi pada sektor kesehatan, namun masih dibutuhkan penyesuaian pelaksanaan mengenai medical checkup dan ujian yang diberlakukan," ujarnya
Sedangkan Untuk Kuwait, lanjut Rinardi, telah melakukan pertemuan dengan delegasinya untuk membuka peluang lebih besar lagi penempatan ke Kuwait. Jerman sebagaimana kita ketahui telah menjalin kerja sama untuk penempatan Pekerja Migran pada sektor kesehatan, dan kita telah menginisiasi perluasan sektor yang saat ini kita kaji supply and demand nya”, terang Rinardi.
Deputi Bidang Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Irjen Pol. I Ketut Suadana mengamini pembukaan yang disampaikan Sekretaris Utama, bahwa Jerman sangat potensial menjadi prioritas perluasan sektor penempatan pada tahun 2025.
“Baru saja saya melakukan Orientasi Pra Pemberangkatan terhadap 21 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) skema G to G sektor kesehatan. Kita berharap lebih banyak lagi CPMI yang dikirim ke Jerman terutama diharapkan skema G to G. Sebagai informasi North Rhine Westphalia (NRW) sudah membuka peluang sektor kesehatan dan konstruksi, di mana sektor konstruksi hanya mensyaratkan kemampuan Bahasa pada level A2 dengan kebutuhan mencapai 200 Pekerja. Dan tentu saja Mudah-mudahan FGD ini dapat menghasilkan hal yang positif, dan harapan kita bersama agar pada 2025 target rencana penempatan dapat kita capai”, pungkas I Ketut.
Sesi diskusi panel dalam gelaran FGD dilakukan dengan menghadirkan narasumber yang hadi secara luring yaitu Muhammad Ridho Amanullah, Kementerian Ketenagakerjaan, serta tiga pejabat dari kementerian Luar Negeri yakni Direktur Hukum dan Perjanjian Sosial Budaya, Hesty dewayani, Diplomat Ahli Madya Dian Priharyanti, serta Perwakilan Direktorat Timur Tengah, John Admiral.
Turut mewarnai jalannya diskusi secara daring yakni Koordinator Fungsi Protkons KBRI Berlin, Satriyo Pringgodhani; perwakilan KJRI Frankfurt, Toari; perwakilan dari KBRI Arab Saudi, Kholid, Perwaklian KJRI Jeddah, Handojo; serta Perwakilan KBRI Kuwait city, Ivandry **(Humas)