Friday, 19 April 2024

Berita

Berita Utama

Tragedi Kanjuruhan, Kepala BP2MI: Tidak Ada Olahraga Yang Layak Dibayar Nyawa !

-

00.10 3 October 2022 1275

Tragedi Kanjuruhan, Kepala BP2MI: Tidak Ada Olahraga Yang Layak Dibayar Nyawa !

Jakarta, BP2MI (3/10) Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) merenggut sebanyak 125 nyawa. Kerusuhan ini bukan hanya letusan kerusuhan sepakbola biasa, akan tetapi menjadi tragedi nasional. 

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) selaku Lembaga Negara menggelar Doa Bersama Lintas Agama mengenang tewasnya para suporter sepakbola tersebut pada Senin, 3 Oktober 2022 bertempat di Aula K.H Abdurrahman Wahid.

"Kehilangan 125 nyawa anak bangsa dalam tragedi kerusuhan pertandingan sepakbola merupakan tragedi yang memilukan dan menyedihkan. Siapa saja bisa mengalaminya. Bisa jadi teman kita, saudara kita, keluarga kita, atau bahkan kita sendiri," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani. 

Benny mengatakan, sejarah panjang sepakbola Indonesia yang amat berharga. Sejarah sepakbola sejatinya keindahan, yang untuk menikmatinya dibutuhkan kehidupan. 

"Siapapun yang mencintai sepakbola harus ikut memutus siklus kekerasan yang menumbangkan nyawa. Sudah terlalu banyak ibu-ibu yang menanggung beban,mau berapa nyawa lagi yang harus terbuang percuma? Bukan kejayaan yang dirayakan diatas tangisan. Tak ada kebanggaan yang boleh tegak diatas nisan." lugasnya.

Benny berharap bahwa sepakbola dapat menjadi olahraga yang dinikmati dengan baik.
"Saya berharap dengan doa lintas agama sebagai bentuk keyakinan dan solidaritas kita, semoga sepakbola Indonesia dapat menjadi olahraga yang menyenangkan yang tidak layak untuk dibayar dengan kehilangan nyawa. Tidak ada nyawa yang setara dengan kesukaan yang didapatkan dari menonton sepakbola. Tidak ada tangis keluarga dan derai air mata orangtua yang dapat diganti." pungkas Benny.

Benny juga menyatakan rasa dukacita yang mendalam sebagai Kepala BP2MI.  Ia menyatakan turut berbelasungkawa kepada korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang. 

"Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kekuatan. Semoga yang terluka diberikan kesembuhan. Kita jadikan tragedi ini pelajaran penting. " tutup Benny yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Acara ditutup dengan doa bersama lintas agama dan mengheningkan cipta sebagai tindakan berkabung dan simpati terhadap 125 suporter yang kehilangan nyawanya dan ratusan lainnya yang luka-luka. (Humas/MJV/BJG/MSA)