Walau Hujan, Masyarakat Tetap Antusias Mendaftar Bekerja Sektor Manufaktur ke Korea Selatan
-

Proses verifikasi berkas dan pendaftaran ujian CBT - Program G to G Korea Selatan, di IKOPIN Sumedang, Sabtu (29/2).
Bandung, BP2MI (29/2) - Pemerintah Korea Selatan kembali membuka kesempatan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) untuk bekerja di negeri ginseng tersebut. Setelah sebelumnya BP2MI membuka pendaftaran via online, saat ini proses perekrutan CPMI memasuki tahap verifikasi dokumen dan pendaftaran ujian CBT program Governmet to Governmet (G to G ke Korea Selatan Sektor Manufaktur tahun 2020 yang berlangsung serentak di dua tempat, yaitu di Graha Suhardani, kampus Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN), Sumedang, Jawa Barat dan di kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jawa Tengah.
Masyarakat antusias mengikuti kegiatan ini, terbukti meski hujan turun deras di lokasi kegiatan, IKOPIN Sumedang, mereka tetap setiap menunggu giliran verifikasi.
Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 29 Februari hingga 4 Maret 2020 dengan total peserta sebanyak 7.144 orang untuk verifikasi di IKOPIN Sumedang, dan 16.048 orang untuk proses verifikasi di Unnes Semarang yang berlangsung tanggal 29 Februari hingga 6 Maret 2020.
Boediono, Plh. Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah, menyatakan bahwa penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan dengan skema G to G sudah berlangsung sejak tahun 2004.
"Penempatan PMI bekerja ke Korea sejak 2004 hingga Februari 2020 sudah mencapai 85.384 orang", ungkap Budiono.
Mewabahnya virus Corona saat ini di Korea Selatan tidak menyurutkan niat para CPMI untuk bekerja ke Korea Selatan dan mengikuti proses verifikasi dokumen pendaftaran ini. Salah satu alasan Korea Selatan menjadi negara tujuan favorit para PMI adalah karena gaji yang ditawarkan cukup besar. Untuk tahun 2020 ini, gaji pokok yang ditetapkan di Korsel ialah sebesar 1.795.310 Won atau Rp 21.543.720,-. Sedangkam jumlah remitansi dari Korea Selatan yang masuk ke Indonesia di tahun 2019 hingga bulan Mei adalah sebesar 123.752.792,- Dolar Amerika, atau sebesar Rp 1.762.239.758.080,- (satu koma tujuh triliun rupiah).
"Program G to G Korea ini merupakan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan bagi Indonesia dan Korea Selatan. Selain meningkatkan pertumbuhan kedua negara, meningkatkan pertumbuhan usaha kecil menengah Korea Selatan, dan juga meningkatkan remitansi dari PMI Korea Selatan ke Indonesia," terang Boediono.
Ditambahkan pula oleh Dandan Irawan, Wakil Rektor Bidang Administrasi Keuangan, SDM, dan Umum IKOPIN, selaku penanggungjawab kegiatan ini, bahwa pihaknya merasa senang dan berterimakasih kepada BP2MI karena telah mempercayai IKOPIN sebagai mitra kerja.
"Kita sudah bekerjasama dengan BP2MI untuk melaksanakan proses verifikasi berkas program G to G Korea Selatan di IKOPIN sebanyak delapan kali," jelas Dandan.
Selama kegiatan ini berlangsung, sebanyak 130 orang dari pihak IKOPIN turut terlibat, mulai dari mahasiswa, pegawai, staf cleaning service, hingga satpam.
Dandan berharap, para peserta yang lolos verifikasi dan berangkat bekerja ke Korea Selatan, bisa pulang ke Indonesia dan memanfatkan gaji yang telah didapatkan dengan baik. *** (Humas/LD/MIT)