Saturday, 27 July 2024

Berita

Berita Utama

Wawancara Terkait Rumah Ramah, BP2MI Sampaikan Hal Ini ke SBMI 

-

00.01 12 January 2024 704

Wawancara Terkait Rumah Ramah, BP2MI Sampaikan Hal Ini ke SBMI 

Jakarta, BP2MI (12/1) – Pelayanan prima yang menjadi prioritas Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah dirasakan Pekerja Migran Indonesia. Hal itu turut menjadi perhatian Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).

Jumat (12/01/2024), SBMI tertarik untuk mendalami hal tersebut. SBMI mendapat kesempatan mewawancarai Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, yang diwakili Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika, Lasro Simbolon.

‘’Kami berterima kasih atas kedatangan teman-teman aktivis SBMI. Hari ini, SBMI berdiskusi dengan kami terkait Safe House yang kami sebut Rumah Ramah. BP2MI melalui BP3MI mengaktifkan Shelter. Kami mewakili Pak Kepala BP2MI untuk diwawancarai SBMI. Soal pelayanan Rumah Ramah, ini menjadi atensi pimpinan,’’ ujar Lasro saat diwawancarai Ahmad Fadhel, dan Piet Samuel Syauta dari SBMI di ruang kerja Kepala BP2MI, kantor BP2MI, Jakarta Selatan.

Deputi Lasro bersama Direktur Penempatan Nonpemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Mocharom Ashadi, dan Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Seriulina Br. Tarigan, menjawab kurang lebih 11 pertanyaan. Semua dijawab secara detail.

‘’Bahwa Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya yang terindikasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), mendapat perhatian serius BP2MI. Kami mengubah banyak hal dalam pelayanan BP2MI. Baik terkait diksi, seperti TKI diubah menjadi PMI atau Pekerja Migran Indonesia. PMI bermasalah, menjadi PMI terkendala, maupun dalam hal regulasi. Keberpihakan BP2MI pada Pekerja Migran Indonesia begitu nyata," kata Lasro.

Shelter atau rumah ramah, tambah Lasro, diperhatikan sisi keamanan dan pelindungannya bagi Pekerja Migran Indonesia Terkendala. Hal itu menurut Lasro merupakan wujud perhatian pemerintah melalui BP2MI untuk menyiapkan fasilitas terbaik bagi Pekerja Migran Indonesia.

‘’BP3MI sebagai garda depan memimpin rumah ramah. Pemerintah mempersiapkan staf untuk melakukan pelatihan khusus untuk menjadi handal profesional. Hal ini dilakukan BP2MI dengan ada benchmarking. Tidak ada pelatihan secara khusus. Kegiatan pelindungan kami lakukan secara simultan,’’ tutur Lasro.

Untuk diketahui, Deputi Lasro menyampaikan pesan dari Kepala BP2MI tentang pentingnya membangun kesadaran ideologis dan kerja kolektif. BP2MI dalam melakukan pelindungan, termasuk pelayanan di shelter BP2MI, dengan standar yang pro pada Pekerja Migran Indonesia. ** (Humas)