BP3MI Aceh Jajaki Kolaborasi Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri di MAN 3 Aceh Besar
-

BP3MI Aceh Jajaki Kolaborasi Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri di MAN 3 Aceh Besar, Selasa (15/7/2025)
Aceh Besar, KemenP2MI (17/07) – Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Aceh melaksanakan audiensi ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Aceh Besar dalam rangka penjajakan kerja sama kegiatan sosialisasi peluang kerja ke luar negeri secara prosedural dan aman bagi guru serta peserta didik, Selasa (15/7/2025). Kegiatan ini dipimpin oleh Pengantar Kerja Ahli Muda, Fauzah Marhamah.
Audiensi diterima langsung oleh Pelaksana Tugas Kepala MAN 3 Aceh Besar, Ismail, dan Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Hikmat Maswara. Tim BP3MI Aceh dalam kesempatan tersebut memperkenalkan profil Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia serta tugas dan fungsi BP3MI sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Penjelasan tersebut disampaikan untuk memperkuat pemahaman sekolah terkait pentingnya akses informasi resmi mengenai ketenagakerjaan luar negeri.
“Kehadiran BP3MI Aceh ke lembaga pendidikan, khususnya madrasah, merupakan bagian dari langkah pencegahan terhadap potensi migrasi nonprosedural yang dapat membahayakan generasi muda. Masyarakat, termasuk lulusan madrasah, banyak yang memiliki minat besar untuk bekerja ke luar negeri, namun belum mendapatkan informasi utuh tentang jalur resmi dan lembaga pemerintah yang dapat mendampingi mereka. Inilah yang ingin kami perkenalkan sejak dini,” ujar Fauzah.
Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah menyediakan berbagai skema penempatan kerja luar negeri yang resmi, seperti skema government to government (G to G), government to private (G to P), dan penempatan melalui perusahaan resmi. Meski demikian, sebagian besar masyarakat Aceh yang bekerja ke luar negeri masih menggunakan jalur mandiri tanpa perlindungan, yang berisiko tinggi terhadap tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
“Dengan keterbukaan informasi dan kolaborasi bersama satuan pendidikan, kami berharap siswa dan guru dapat menjadi agen literasi migrasi aman di tengah masyarakat,” tambah Fauzah.
Dalam sesi diskusi, BP3MI Aceh juga menyampaikan bahwa pengaruh globalisasi dan arus digital telah memengaruhi cara siswa menerima informasi, termasuk soal peluang kerja ke luar negeri. Oleh karena itu, lembaga pendidikan perlu menjadi mitra aktif dalam memberikan edukasi berbasis fakta dan regulasi yang benar.
Menanggapi hal tersebut, Kepala MAN 3 Aceh Besar menyatakan kesiapan sekolah untuk berkolaborasi dalam pelaksanaan sosialisasi sesuai waktu yang disepakati bersama. Pihak sekolah juga menyampaikan ketertarikan untuk mengintegrasikan materi sosialisasi ke dalam kegiatan “Parenting Bersama Orangtua Wali” yang dirancang khusus untuk siswa kelas 1.
Dalam audiensi, pihak sekolah turut meminta data dukung seperti statistik kasus TPPO yang melibatkan warga Aceh Besar serta data penempatan pekerja migran asal daerah tersebut. Hal ini dianggap penting sebagai dasar kuat untuk mendukung urgensi pelaksanaan sosialisasi di sekolah.
Sebagai tindak lanjut, BP3MI Aceh diminta untuk melampirkan dokumen administratif berupa nota kesepahaman (MoU) antara BP3MI dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar serta surat permohonan resmi pelaksanaan sosialisasi. Jadwal kegiatan akan disesuaikan dengan kesiapan kedua belah pihak.
Fauzah mengatakan bahwa audiensi ini menandai langkah awal kerja sama strategis antara BP3MI Aceh dan MAN 3 Aceh Besar dalam memperluas literasi migrasi aman sejak bangku pendidikan. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan informasi peserta didik sekaligus mendukung misi pemerintah dalam menekan angka keberangkatan pekerja migran nonprosedural. Turut hadir petugas BP3MI Aceh dalam kegiatan ini, Fauzah Marhamah, Didi Wahyudi, Dara Raihatul Jannah, dan Rita Yeni Ovita. ** (Humas/BP3MI Aceh/DW/DR)