Dicegat di Laut Dumai, Lima CPMI Asal Lampung Timur Gagal Diselundupkan ke Malaysia
-

Dicegat di Laut Dumai, Lima CPMI Asal Lampung Timur Gagal Diselundupkan ke Malaysia, Kamis, (8/5/2025)
Dumai, KemenP2MI (8/5) – Lima Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Desa Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung, Kabupaten Lampung Timur, termasuk dalam rombongan 19 orang yang berhasil digagalkan keberangkatannya secara ilegal ke Malaysia oleh patroli gabungan TNI AL, BP3MI Riau, dan POLDA Riau di Perairan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (8/5) dini hari.
Rombongan tersebut ditangkap saat menumpangi sebuah speedboat yang tengah menuju perairan Malaysia tanpa dilengkapi dokumen resmi. Kapal sempat mencoba melarikan diri, namun berhasil dihentikan setelah petugas memberikan tembakan peringatan dan tembakan terarah ke mesin kapal.
Dalam operasi ini, dua orang yang diduga sebagai tekong (pemandu) dan perekrut PMI ilegal turut diamankan. Berdasarkan pengakuan para korban, mereka direkrut melalui media sosial TikTok dan diminta membayar biaya antara Rp4,5 juta hingga Rp11 juta untuk bisa diberangkatkan.
Menurut data yang dihimpun dari Mako Lanal Dumai, kelima warga Lampung Timur berencana bekerja sebagai tukang kebun sayur-mayur di Malaysia Barat. Namun, karena berangkat secara nonprosedural, mereka tidak memiliki dokumen sah dan berisiko tinggi menjadi korban eksploitasi atau perdagangan orang (TPPO).
Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, melakukan koordinasi dengan BP3MI Provinsi Lampung untuk memastikan proses pemulangan kelima warganya berjalan aman dan sesuai prosedur.
Setibanya di Lampung, kelima korban disambut oleh keluarga, Kepala Desa Pelindung Jaya, Camat Gunung Pelindung, serta Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Lampung Timur.
Bupati Ela menyampaikan pesan kepada para calon PMI melalui Kepala BP3MI Lampung, Ahmad Fauzi.
“Jangan berangkat ke luar negeri jika belum siap secara fisik, mental, dan yang paling penting, dokumen. Jangan mudah percaya dengan janji-janji calo. Jika ingin bekerja ke luar negeri, pastikan jalur yang ditempuh adalah jalur resmi dan prosedural agar kalian terlindungi secara hukum dan kemanusiaan,” tegas Bupati Ela.
Sementara Kepala BP3MI Lampung, Ahmad Fauzi, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat literasi dan edukasi terkait migrasi aman kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang menjadi kantong PMI.
“Kami siap memfasilitasi pelatihan, pemberdayaan, dan memberikan informasi terkait prosedur resmi bagi calon PMI. Jangan sampai warga kita tergoda untuk mengambil jalan pintas yang justru membahayakan,” ujar Fauzi.
Selain 19 korban, tim gabungan juga mengamankan barang bukti berupa satu unit speedboat bermesin tiga, 15 KTP, 6 paspor, dan 19 unit telepon genggam. Saat ini, dua tersangka tengah menjalani pemeriksaan di POLDA Riau untuk proses hukum lebih lanjut. **(Humas/BP3MI Lampung).